Kisah Dramatis Kasirin Selamatkan Suami Istri dari dalam Avanza yang Tercebur ke Sungai
Pasangan suami istri Bambang Rahayu (41) dan Subekti (39) tak henti-hentinya mengucap syukur setelah nyawanya selamat
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Pasangan suami istri Bambang Rahayu (41) dan Subekti (39) tak henti-hentinya mengucap syukur setelah nyawanya selamat setelah terkungkung dalam mobil Avanza yang hanyut tercebur di Sungai Klawing Purbalingga Jawa Tengah.
Saat jembatan Sungai Klawing putus karena banjir besar, mobil Avanza yang dikemudikan Bambang bersama istrinya, melintas di atasnya.
Detik-detik menegangkan pun dialami pasutri itu saat separuh bodi mobil menggantung di jembatan.
Dan tak lama kemudian Avanza benar-benar tercebur ke dalam Sungai Klawing yang sedang banjir besar.
Nyawa pasutri warga desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga di ujung tanduk. Tapi Tuhan menyelamatkannya, Sabtu 18 Maret 2017.
Saat peristiwa heboh itu terjadi, ada dua warga Dukuh Bandingan, Desa Majapura, Bobotsari yang bersiaga di lokasi jembatan.
Dialah Kasirin yang berjaga-jaga di jembatan itu dan mengingatkan kepada pengendara yang hendak melintasi jembatan agar menjauh dari lokasi yang retak.
Mereka melihat oprit beraspal itu mangalami retak dan sedikit ambles.
Sementara debit sungai Klawing terus meninggi dan mengalir deras akibat hujan lebat selama sekitar 3 jam di wilayah itu.
Arus air bercampur batu terus menghantam oprit yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.
"Banyak kendaraan yang nekat, padahal sudah kami ingatkan agar menghindari titik yang ambles. Apesnya, giliran Avanza itu lewat, jalan benar-benar ambles," kata Kasirin, warga Bandingan desa Majapura, Minggu (18/3).
Kendaraan Avanza itu pun terus melintasi oprit yang telah retak. Tiba-tiba saja, oprit benar-benar ambles besamaan Avanza pas melintas.
Separuh bodi mobil Avanza bagian depan telah lolos melewati oprit. Sedangkan separuh bodi belakang terjebak jembatan ambles.
Dan detik-detik mengerikan terjadi saat seluruh bodi Avanza itu akhirnya terperosok ke dalam Sungai Klawing yang sedang banjir deras.
"Mobil ikut tertarik dan tercebur ke sungai, dan suami istri itu masih di dalam mobil," katanya
Kasirin panik bercampur bingung. Saat itu, kondisi lengang, hanya ada mereka berdua di tempat kejadian.
Pikiran Kasirin terpusat pada nasib pengemudi dan penumpang mobil tersebut.
Ia berlari mendekat dan ingin menyelamatkan mereka, namun tiada alat bantu di sekitarnya untuk menolong. Sementara aspal yang ia pijak terus bergerak. Nyawanya pun turut terancam.
"Saya mau menyelamatkan juga bingung pakai apa. Saya juga takut nyawa saya terancam," katanya
Kasirin mencari batang kayu atau bambu di sekitar lokasi untuk menggapai korban, namun usahanya gagal.
Tiada permukinan di sekitar lokasi. Hanya ada kandang ayam yang posisinya berada di sisi sungai. Kasirin masuk ke kandang dan mencari alat bantu apapun di situ.
Ia menemukan selang air yang biasa dipakai untuk memberi minum ayam itu tergeletak di kandang.
Tak ada rotan, akar pun jadi.
Kasirin langsung memotong selang itu dan membawanya ke lokasi bencana untuk meraih korban.
Saat itu Kasirin tak yakin, apakah pengemudi dan penumpang mobil itu masih hidup.
Kasirin rupanya masih mendengar teriakan orang dari dalam mobil. Bambang dari dalam mobil tampak melambaikan tangan meminta pertolongan dan berusaha keluar dari mobil.
Sementara penumpang perempuan (istrinya) masih terjebak di dalam mobil. Separuh bodi mobil bagian belakang sudah terendam air.
Kasirin dan temannya secepatnya melemparkan selang panjang ke arah korban dan memintanya untuk menggapai.
Penumpang perempuan lebih dulu menggapai selang. Kasirin dan temannya berhasil menarik korban yang menggenggam erat selang itu.
Pengemudi menyusul kemudian. Mereka berdua pun akhirnya berhasil dievakuasi. Badan mereka menderita lecet.
Tak berselang lama, arus sungai Klawing menghanyutkan seluruh bodi mobil. Luasan longsoran oprit semakin meluas.
Material aspal dan beton berjatuhan dan hanyut terbawa arus. (tribunjateng/Khoirul Muzakki)