Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Mobil Tangki Bermuatan 15 Ton Elpiji Nyangkut di Pohon di Bangkalan

Tangki berkapasitas 15.000 kilogram atau 15 ton elpiji itu 'membelah' jalan dengan kepala trailer di sisi utara.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mobil Tangki Bermuatan 15 Ton Elpiji Nyangkut di Pohon di Bangkalan
surya/ahmad faisol
Proses pemindahanelpiji ke skiteng atau trailer tangki lainnya terpaksa dilakukan untuk memudahkan evakuasi, Selasa (21/3/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Keheningan pagi warga di Jalan Raya Desa Lombang Dajah, Kecamatan Blega terusik dengan bunyi benturan keras antara besi truk trailer tangki elpiji bersubsidi dan aspal, Selasa (21/3/2017).

Tangki berkapasitas 15.000 kilogram atau 15 ton elpiji itu 'membelah' jalan dengan kepala trailer di sisi utara.

Trailer bernopol M 9012 C yang dikemudikan Umar (36), warga Desa Terak, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan itu mengalami kecelakaan tunggal pada pukul 06.30.

Kendaraan besar dengan 14 roda itu terguling dengan posisi miring ke kanan.

"Keras sekali bunyinya. Beruntung, bagian belakang trailer tersangkut pohon di tepi kanan jalan. Jika tidak, trailer akan menyapu kendaraan yang melintas di depannya (dari arah Sampang)," ungkap Kepala Desa Lombang Dajah, Moh Munasik kepada SURYA.co.id.

Ia menjelaskan, kendati lokasi kecelakaan terjadi di kawasan tidak padat permukiman, namun warga sekitar lokasi ketakutan. Terlebih ketika mengetahui trailer pengangkut gas.

"Rumah terdekat berjarak 25 meter. Bau gas semakin lama makin kuat, warga takut. Saya meminta warga terdekat tidak menyalakan kompor dan pemantik api," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Kecelakaan tersebut berawal ketika sebuah pikap yang berada di depan trailer, tiba - tiba belok kanan tanpa menyalakan lampu isyarat.

Sopir trailer, Umar berupaya menginjak rem. Namun karena jarak sudah dekat, ia membanting setor ke sisi kiri.

"Akibatnya, trailer tidak terkendali dan terguling dengan posisi miring ke kanan. Tidak ada korban meninggal, hanya sopir trailer mengalami patah lengan kanan," ungkap Kapolsek Blega AKP Hartanta.

Tidak diketahui berapa nopol dan pengemudi pikap tersebut. Namun, trailer tangki LPG dengan tujuan SPBE GMP di Pamekasan itu nyaris meremukkan sebuah Toyota Avanza L 1229 LY yang melintas dar arah berlawanan.

"Avanza mengalami kerusakan di bagian depan saja setelah dibentur ekor trailer. Pengemudinya tidak apa - apa," jelas Hartanta.

Hingga pukul 12.00, posisi trailer belum berubah. Kondisi ini memaksa pihak kepolisian menutup sementara jalur poros penghubung Kabupaten Bangkalan - Sampang. Semua kendaraan dialihkan ke jalur - jalur alternatif.

Seperti melewati jalur Kecamatan Kwanyar - Kecamatan Modung dan keluar di Desa/Kecamatan Blega.

Pengendara bisa juga melintasi jalur pedesaan di Kecamatan Tanah Merah, Pasar Bungkak Kecamatan Konang, dan keluar di Desa Lomaer Kecamatan Blega.

Alternatif ketiga, pengendara bisa memilih jalur pantai utara Bangkalan melintasi Kecamatan Arosbaya, Klampis, Sepulu, dan Tanjung Bumi.

"Namun untuk truk - truk besar, kami imbau standby di akses Suramadu. Namun jika nekat, monggo. Tapi lewat jalur - jalur alternatif itu," pungkas Hartanta.

Pantauan SURYA.co.id, intensitas kendaraan dari Bangkalan ataupun dari Sampang sedikit berkurang.

Kendaraan besar seperti truk dan bis memilih parkir di lajur kiri jalan menuju Sampang.

Deretan kendaraan itu mulai nampak sekitar dua kilometer sebelum lokasi kejadian.

Sedangkan mobil pribadi dan roda dua masih memaksa menerobos untuk mengambil jalur alternatif di pertigaan yang dilewati pikap misterius itu.

Supervisor Bottle Management Operasional Pertamina Surabaya, Imam Suja'i ketika ditemui di lokasi kejadian, membantah telah terjadi kebocoran gas dari tangki skiteng berkapasitas 15 ton itu.

Bau gas yang muncul di lokasi berasal dari asap pompa truk LPG Rescue and Evacuation. Kehadiran kendaraan dengan warna menyerupai mobil pemadam kebakaran itu untuk memindahkan gas ke trailer tangki LPG lainnya.

"Kalau pun ada bau gas, itu pun dari kegiatan check point untuk memastikan apakah proses transfer sudah berjalan. Memang sempat kami buka sebentar untuk mengecek," jelasnya di sela - sela proses transfer LPG.

Ia menyatakan, proses pemindahan 15 ton LPG yang mulai dilakukan pada pukul 14.00 itu membutuhkan waktu normal selama empat jam. Namun melihat posisi bottom skiteng berada di atas, akan menghambat proses pemindahan.

"Untuk 15 ton gas, biasanya cukup empat jam sudah selesai. Biasanya bottom skiteng itu di bawah, ini malah di atas dan menyulitkan proses pemindahan," paparnya.

Ia menambahkan, pemindahan gas tersebut untuk mengurangi tingkat resiko ketika proses evakuasi trailer dari jalan raya. Evakuasi tidak mungkin dilakukan ketika skiteng masih penuh dengan gas.

"Pengiriman dari Perak (Surabaya) berangkat pukul 04.00. Seharusnya sampai di titik tujuan, Pamekasan pukul 07.00. WIB," pungkasnya.

Kabag Ops Polres Bangkalan Kompol Agung Setyono megatakan, pihaknya menerjunkan sedikitnya satu peloton personel gabungan Polres, Polsek Blega, Polsek Galis, Polsek Tanah Merah, dan Polsek Modung.

"Kami tempatkan di titik - titik jalur alternatif untuk mengimbau pengendara menggunakan jalur alternatif," singkatnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas