TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pesawat cargo militer Amerika Serikat yang mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blang Bintang, Aceh Besar, hingga Sabtu siang masih terus menunggu perbaikan mesin.

Pesawat ini mengangkut 20 personel militer.

Dari jumlah tersebut, 12 orang di antaranya memiliki dokumen berupa paspor.

Kepala Unit Imigrasi Bandara SIM, T Ferdian Hadi Mulya, mengatakan, kru pesawat yang memiliki paspor ini diperbolehkan meninggalkan bandara dan akan difasilitasi oleh pihak Imigrasi untuk beristirahat di penginapan.

Para kru terlebih dulu harus mendapat surat jaminan dari TNI AU mengenai keamanan.

Sedangkan sisanya tetap berada di pesawat.

Pesawat jenis Boeing 707 T-82 ini, dikemudikan oleh pilot Joshua Bosworth.

Pesawat berangkat dari pangkalan militer Pulau Diego Garcia di Samudera Hindia.

Dalam perjalanan, satu mesin tiba-tiba terbakar sehingga mati total.

Akibatnya, pesawat harus mendarat darurat.

Danlanud SIM Kolonel (Pnb) Suliono, mengatakan, butuh waktu untuk memperbaiki mesin pesawat.

Tim khusus akan didatangkan ke Aceh untuk menangani permasalahan pesawat angkatan udara tersebut.

"Pastinya pesawat ini akan menjalani perbaikan disini, dan mekanik serta suku cadang sudah diterbangkan ke Aceh, untuk perbaikan," kata Danlanud SIM Kolonel (Pnb) Suliono, Sabtu (25/3/2017).

Pesawat jenis Boeing 707 milik AU Amerika Serikat mendarat darurat di Bandara SIM, pada Jumat kemarin sekitar pukul 13.30 WIB.

Mesin nomor 4 pesawat mengalami kerusakan sehingga pilot meminta izin untuk mendarat.

Sebelum mendarat, pilot sempat mengitari udara Aceh beberapa kali untuk menghabiskan bahan bakar.

Mereka awalnya juga meminta izin mendarat di rumput bandara.

Namun, setelah berkoordinasi, mereka akhirnya mendarat di runway Bandara SIM.(Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami)