TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pelantikan serta Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD II Partai Golkar memberi titik terang sikap politik partai beringin dalam menghadapi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) 2018 mendatang.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid memberikan sinyal kuat bakal memaketkan Danny Pomanto (DP)-Farouk M Betta (Aru) sebagai kandidat usungan Golkar di Pilkada Makassar.

"Pak Danny Pomanto ada di mana- mana. Tapi Insya Allah tidak kemana- mana," ucap Nurdin Halid dalam sambutannya, di Rakerda Partai Golkar, Sabtu malam (26/3).

Nurdin melanjutkan, kuning (Partai Golkar) memang pantas diperjuangkan, karena kuning adalah simbol kedamaian dan kesejahteraan. Sementara Danny Pomanto, kata Nurdin, memiliki obsesi menyejahterahkan masyarakat.

"Sehingga jika DP yang hatinya kuning berpasangan dengan Aru yang memang sudah kuning, maka Insya Allah, mari sama-samaki menyejahterahkan kota Makassar," pungkasnya.

Sementara itu, Farouk yang malam itu juga secara resmi dideklarasikan sebagai kandidat usungan partai Golkar juga memberi sinyal untuk bergandengan dengan Danny.

"Pak Nurdin Halid adalah nahkoda kami, nahkoda Sulsel, teruslah bergerak. Bahwa perahu menuju pulau harapan yang diimpikan, Golkar Makassar siap jadi penumpang yang setia dan tertib ikut mengawal perahu menuju pulau harapan, apalagi Pak Danny Pomanto bersama kami," ungkap Aru.

Aru mengatakan memang dirinya sebagai ketua DPD II Golkar Makassar sudah ditetapkan sebagai kandidat yang mendapat rekomendasi partai maju di Pilwali mendatang. Namun dirinya tidak menampik kemungkinan kuat akan bersama Danny Pomanto.

Menanggapi itu, Danny mengatakan tidak masalah jika dirinya dengan Aru karena memang selama ini sudah bersama dalam kapasitas Danny sebagai wali kota dan Aru Ketua DPRD kota Makassar.

"Saya dengan Pak Aru sama sekali tidak ada masalah kita sudah berpartner di DPRD dengan pemerintah kota. Tinggal kita menanyakan ke masyarakat dengan survei yang ada. Doakan proses itu bisa berjalan baik," ungkap Danny.