Dirut Ditangkap KPK, PT PAL Tak Pengaruhi Kinerja dan Proses Produksi Kapal
Aktivitas produksi dalam rangka memenuhi quality, cost dan delivery tetap berjalan secara normal
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penangkapan Dirut PT PAL Indononesia, M Firmansyah Arifin dan diduga juga GM Treasury, Arif Cahyana oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (30/3/2017) malam, tidak membuat kinerja BUMN yang berlokasi di Ujung, Surabaya ini jatuh.
PT PAL tetap fokus dan menyelesaikan proses produksi kapal-kapal yang sedang digarap.
Aktivitas produksi dalam rangka memenuhi quality, cost dan delivery tetap berjalan secara normal.
"Adanya pemeberitaan ini (penangkapan pejabat PT PAL oleh KPK), awalnya kami terkaget-kaget. Tapi, kami tetap berkomitmen menyelesaikan produk-produk yang telah dilakukan kerja sama dengan pihak luar," sebut Kepala Departemen Hubungan Masyarakat PT PAL Bayu Wicaksono di kantornya, Jumat (31/3/2017).
PT PAL, lanjut Bayu, berusaha menjaga kepercayaan dari mitra kerja yang sudah bersepakat melakukan kerja sama, baik itu mitra kerja dalam negeri dan luar negeri.
Ini dilakukan untuk mempertahankan reputsai PT PAL yang mulai bagus.
"Kami berkomitmen agar proses dan aktivitas produksi berjalan baik. Mulai pembangunan kapal, pemelihartaan kapal, dan pembangunan proyek rekeyasa umum berjalan dengan lancar sesuai target yang direncanakan," tutur Bayu.
Bayu sendiri tidak memberi rincian proyek kapal apa dan dari mana saja yang sedang dikerjakan oleh PT PAL.
Informasinya, PT PAL biasa memproduksi kapal pelayaran rakyat (Pelra).
Perusahaan milik pemerintah ini juga sedang memiliki garapan proyek beberapa kapal selam pesanan dari luar negeri.
Tidak saja membuat kapal selam, tapi juga pengembangan kapal perang eskpor ke Filipina. Negera tetangga di ASEAN itu sudah memesan dua kapal perang berjenis SSV (Strategic Sealift Vessel). Vessel).
Kabarnya, kapal tersebut harganya sebesar 90 juta dolar AS dan sudah siap dikirim ke Filipina.
"Kami tetap berkomitmen proses produksi terus diselesiak, ini supaya tidak terjadi keterlambatan proyek," ucap Bayu.
Seperti diberitakan, KPK melakukan OTT di Jakarta dan Surabaya terkait perkapalan.
Beberapa orang, termasuk Dirut PT PAL Firmansyah Arifin diamankan dan kini menjaalani pemeriksaan penyidik KPK di Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.