Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebentar Lagi Lapangan Gasibu Dilengkapi Karya Seni

Tak lama lagi karya seni unik dapat dinikmati pengunjung yang mendatangi Lapangan Gasibu di Jalan Dipenogoro, Kota Bandung.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Sebentar Lagi Lapangan Gasibu Dilengkapi Karya Seni
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan rombongan delegasi Australia Sellatan melihat miniatur karya seni berbentuk grafik gelombang suara di Lapangan Gasibu, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Senin (2/4/2017). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tak lama lagi karya seni unik dapat dinikmati pengunjung yang mendatangi Lapangan Gasibu di Jalan Dipenogoro, Kota Bandung.

Karya seni-karya seni ini akan melengkapi ornamen lapangan yang berada di seberang Gedung Sate Bandung.

Informasi yang dihimpun Tribun Jabar, karya seni yang bakal ditampilkan merupakan instalasi seni visual, berbentuk grafik gelombang suara yang bisa menghasilkan suara jika dipukul.

Karya seni ini hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jabar dengan negara bagian Australia Selatan. Setidaknya ada enam karya seni grafik gelombang dengan berbagai bentuk di Lapangan Gasibu.

Karya seni itu dikerjakan secara kolaboratif oleh seniman asal Jabar dan Australia Selatan. Rencananya pembangunan karya seni itu akan selesai pada September 2017.

"Masjid di Cordoba Spanyol, sata imam membacakan surat bisa terdengar sampai ke makmum paling belakang, mungkin menggunakan alat seperti ini. Padahal tidak pakai pengeras suara," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan ketiika meletakkan batu pertama proyek pembangunan karya seni di Lapangan Gasibu, Senin (2/4/2017).

Berita Rekomendasi

Konsep karya seni itu bertajuk "Sound Passage." Konsep karya seni itu, yaitu semangat persaudaraan dan kerja sama antaran Pemprov Jabar dan Negara Bagian Australia Selatan.

Seniman asal Jabar yang akan menggarap karya seni itu, yaitu Arin Dwihartanto Sunaryo. Sedangkan seniman asal Australia Selatan yang ikut menggarap karya seni itu, yaitu Steven Cybulka.

"Masyarakat bisa berinteraksi melalui instalasi itu untuk menghasilkan bunyi. Saya yang membuat karya seninya, sedangkan Steven yang merancang ruang publiknya," kata Airin.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas