Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Korban meninggal dunia dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jabar kembali terjadi. Kali ini Kasem TKI asal Kabupaten Indramayu, Kasem (30) meninggal di Suriah.

Kementerian Luar Negeri pun memastikan Kasem merupakan korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Sebab pemerintah sudah menetapkan larangan pengiriman TKI ke Timur Tengah.

Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar mengaku prihatin dengan adanya kanar Kasem yang meninggal di Suriah.

Apalagi jika TKW yang meninggal itu berangkat secara ilegal lantaran tak hanya korban yang dirugikan, melainkan keluarga korban juga dirugikan dengan adanya musibah itu.

"Prihatin pasti, mau yang meninggal satu atau dua orang. Tapi hal ini terjadi karena tidak ada perlindungannya," kata Deddy kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung, Kamis (6/4/2017).

Deddy meminta masyarakat Jabar jangan mudah tergiur dengan tawaran bekerja ke luar negeri khususnya Timur Tengah.

Pemerintah melarang pengiriman TKI ke Timur Tengah itu untuk melindungi warga negaranya.

"Ya itu (Timur Tengah) daerah moratorium pengiriman TKI. Memang semakin dilarang semakin banyak oknum tidak bertanggungjawab," kata Deddy.

Meski begitu, Deddy mengklaim, angka kasus kematian TKI ilegal asal Jabar menurun dari 2014 sampai 2016.

Hal itu dipicu makin banyaknya masyarakat yang sadar dalam menjalani prosedur yang berlaku.

TKI asal Jabar mulai banyak yang peduli terhadap keselamatan dirinya. Itu mengapa mulai banyak TKI asal Jabar yang berangkat sesuai prosedur yang berlaku.

Seperti TKI asal Desa Marjasari Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

"TKI-nya Mulai dari pemberangkatan sampai pemulangan tidak ada kasus. Makanya menjadi desa terbaik di Jawa dan Bali. TKI yang pulang pun banyak yang jadi pengusaha," kata Deddy. (cis)