Diduga Terintimidasi Guru Pembocor Soal, Siswi Ini Bunuh Diri Minum Racun Rumput
Diduga terintimidasi karena mengungkap seorang guru pembocor soal UNBK, seorang siswi memutuskan minum racun rumput dan meninggal.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNNEWS.COM, PADANGSIDEMPUAN - Seorang pelajar perempuan meminum racun rumput diduga karena diintimidasi guru yang membocorkan soal ke pelajar lain.
Amelia Nasution (19), siswa Kelas 12 SMK Negeri 3 Padangsidimpuan itu menghembuskan napas terkahir di RSUD Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Senin (10/4/2017) pukul 12.00 WIB.
Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar, menjelaskan Amelia diinterogasi guru BK dan dua guru lainnya.
"Diduga ini penyebab siswi itu merasa terintimidasi sehingga berusaha bunuh diri dengan minum racun dan akhirnya meninggal dunia," ujar Abyadi dalam akun Facebooknya.
Informasi yang diperoleh Tribun-Medan.com, Amelia tewas setelah mendapat perawatan selama sembilah hari di Ruang Salak, Lantai II RSUD Padangsidempuan.
Jenazah Amelia dibawa ke rumah duka di Desa Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Yanwar Nasution (49), sang ayah, tak kuasa menahan tangis melihat putrinya sudah tiada.
Teman sekolah Amelia turut histeris melihat temannya meninggal.
Mulanya, korban bersama dua temannya, Iddia Annur dan Rini Afrianti, memprotes pihak sekolah dan seorang guru berinisial E di media sosial.
Mereka menuding guru E telah membocorkan kunci jawaban Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) kepada seorang siswa berinisial Y yang tak lain anak seorang guru.
Aksi saling serang di media sosial pun terjadi. Mungkin karena tersudut dan kedoknya ketahuan, guru E lalu mengintimidasi korban dan dua temannya.
Guru E mengancam akan memenjarakan dan mendenda mereka sebesar Rp 750 juta.
"Kami bertiga diintimidasi, diancam mau dipenjarakan dan denda Rp 750 juta. Anak ibu E dikasih kunci jawaban, sementara yang lain tidak. Ada guru yang keberatan sama kami, dia yang manas-manasi ibu E supaya kami dipenjara," kata Iddia dan Rini yang setia menemani korban.
Kepala SMK Negeri 3 Kota Padangsidempuan, Darwisah Lubis, yang dikonfirmasi wartawan saat menjenguk korban mengaku belum mengetahui kejadian ini.
"Soal bocornya kunci jawaban, saya tidak tahu. Saya tahunya, ada siswi kami yang sakit dan diopname, saya jenguk, gara-garanya saya tidak tahu. Sebagai kepala sekolah saya kasih bantuan," kata Darwisah.