Sebelum Layani Pria Hidung Belang, ABG Asal Bante Ini Diminta Mucikari Telan Pil KB
Empat anak dibawah umur yang berasal dari Provinsi Banten berhasil diselamatkan dan dibawa ke Mapolsek Tenayan Raya.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sebanyak empat anak dibawah umur diselamatkan Polsek Tenayan Raya dari lokalisasi Meredan, Pekanbaru, Riau.
Empat anak tersebut sengaja dibawa oleh mucikari berinisial Y alias Dedek dari Banten.
Dengan iming-iming dipekerjakan sebagai pelayan restoran dengan gaji Rp 2 juta, empat anak tersebut justru dibawa ke lokalisasi dan dipaksa melayani lelaki hidung belang.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi, Rabu (12/4/2017) mengatakan, anak-anak tersebut harus berpakaian seksi untuk menarik minat tamu yang datang.
Baca: Dijanjikan Kerja Layak, ABG Ini asal Banten Diperkerjakan Sebagai Lokalisasi Meredan
Jika ada tamu yang ingin menggunakan jasa anak-anak tersebut, maka dipatok harga Rp 250 ribu.
"Jadi anak-anak tersebut diharuskan minum pil KB agar tidak hamil," ungkap Indra Rusdi.
Celakanya, anak-anak tersebut sama sekali tidak menikmati uang yang diberikan oleh tamu.
Atas jasa yang mereka berikan, uangnya diambil oleh mucikari.
Baca: Di Lokasi Eks Kawasan Lokalisasi Sei Jodoh Dibangun Cafe
"Jadi mereka (korban) tidak bisa kemana-mana. Selalu diawasi mucikarinya," ungkap Indra Rusdi.
Polsek Tenayan Raya, Polresta Pekanbaru ungkap perdagangan anak dibawah umur di lokalisasi Meredan, Kecamatan Tenayan Raya.
Empat anak dibawah umur yang berasal dari Provinsi Banten berhasil diselamatkan dan dibawa ke Mapolsek Tenayan Raya.
Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi, Rabu (12/4/2017) mengkonfirmasi, satu orang perempuan berinisial Y alias Dedek (40) warga Kulim, Kecamatan Tenayan Raya yang merupakan mucikari juga turut diamankan.
Baca: Pemuda Ini Habiskan Uang Penjualan Motor Curian di Bekas Lokalisasi Dolly
Menurut Indra Rusdi, pengungkapan tersebut berawal dari informasi adanya anak dibawah umur yang dipekerjakan di sebuah kafe di lokalisasi Meredan.
Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan.
Benar saja polisi mendapati M (16) yang bekerja di salah satu kafe di lokasi tersebut.
Hasil pemeriksaan, M mengaku berasal dari Banten dibawa oleh Y alias Dedek.
M juga mengaku dijebak oleh Dedek dengan iming-iming pekerjaan yang layak di Riau namun kenyatannya, M justru dipekerjakan di kafe di lokalisasi Meredan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.