Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbah Fanani, Pertapa Dieng Belasan Tahun Itu Tiba-tiba Lenyap, Dijemput Pakai 4 Mobil Mewah

Masyarakat Dieng dikejutkan dengan hilangnya pertapa fenomenal yang disebut telah belasan tahun bermeditasi di dataran tinggi Dieng, Mbah Fanani.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mbah Fanani, Pertapa Dieng Belasan Tahun Itu Tiba-tiba Lenyap, Dijemput Pakai 4 Mobil Mewah
youtube
Wisatawan menikmati sunrise di Bukit Sikunir, Dieng. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat Dieng dikejutkan dengan hilangnya pertapa fenomenal yang disebut telah belasan tahun bermeditasi di dataran tinggi Dieng, Mbah Fanani.

Kakek tersebut terakhir menetap di sebuah tenda di tengah pemukiman warga, Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Usut punya usut, Mbah Fanani dijemput oleh belasan orang dengan mengendarai mobil, Rabu tengah malam (13/4).

Kapolsek Batur AKP Sumono membenarkan peristiwa penjemputan Mbah Fanani.

Baca: Ono Dengar Suara Mbah Fanani Seperti Minta Tolong, Drum di Dalam Tenda Bergelimpangan

Penjemputan orang yang disakralkan sebagian masyarakat itu terjadi tiba-tiba.

BERITA TERKAIT

Rabu malam, sekitar pukul 22.30 WIB, empat mobil mewah dengan plat nomor polisi E terparkir di dekat tenda singgah Mbah Fanani, Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon.

Sesaat kemudian, sekitar 15 orang berpakaian serba putih turun dari mobil dan menghampiri tenda yang diyakini sebagai tempat meditasi Mbah Fanani selama ini.

"Yang menjemput berpakaian serba putih, atasan dan bawahan putih," katanya, Kamis (13/4/2017).

Mereka mengaku sebagai pihak keluarga Mbah Fanani dari Cirebon Jawa Barat.

Karena mengaku keluarga, tidak ada warga yang menghalangi penjemputan tersebut.

Mbah Fanani pun akhirnya keluar dari pertapaannya dan ikut masuk ke dalam mobil.

Iring-iringan mobil pembawa sang petapa kemudian melesat meninggalkan Dieng.

Kamis pagi (13/4), warga melihat tenda yang terpasang di depan rumah warga itu telah kosong.

Warga kemudian membersihkan tempat semedi mbah Fanani.

"Katanya, setelah 40 hari, Mbah Fanani akan kembali lagi ke Dieng,"katanya

Mbah Fanani diperkirakan berusia 60an tahun.

Konon, kakek berambut gimbal panjang itu telah melaksanakan pertapaannya selama 19 tahun di Dieng.

Tidak ada yang tahu pasti asal usul Mbah Fanani. Ia tidak pernah berujar kata.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas