Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maklumat Bersama Mengendurkan Peserta di Cilacap Ikut Tamasya Al Maidah

Peserta Tamasya Al Maidah di daerah mengendur menyusul terbitnya Maklumat Bersama Polda Metro Jaya, KPU DKI Jakarta dan Bawaslu DKI Jakarta.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Maklumat Bersama Mengendurkan Peserta di Cilacap Ikut Tamasya Al Maidah
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Polres Brebes berupaya mencegah pergerakan massa ke Jakarta dengan menyekat pintu keluar Tol Brebes Timur atau Brexit pada Selasa (18/4/2017) malam. TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Penerbitan Maklumat Bersama Polda Metro Jaya, KPU DKI Jakarta, dan Bawaslu DKI membuat koordinasi massa aksi Tamasya Al Maidah di daerah mengendur.

Maklumat bersama tersebut berisi larangan kegiatan mobilisasi massa untuk mengintimidasi proses pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta di tempat pemungutan suara.

Ketua Forum Umat Islam Cilacap, Syamsuddin, mengatakan koordinasi massa calon peserta aksi Tamasya Al Maidah ke ibu kota negara menjadi kurang maksimal akibat maklumat tersebut.

"Kami jadi tidak bisa berkoordinasi secara maksimal karena ada maklumat itu. Sedikit banyak itu berpengaruh," ungkap Syamsuddin pada Selasa (18/4/2017).

Menurut dia ada upaya penyekatan oleh masing-masing Polres di wilayah perbatasan yang mencoba mengadang keberangkatan para peserta aksi.

Akibatnya, sejumlah calon peserta aksi yang sebelumnya telah menyatakan kesiapan berangkat ke Jakarta menjadi ragu-ragu.

Berita Rekomendasi

Dari Cilacap semula tercatat ada 33 calon peserta Tamasya Al Maidah dari berbagai ormas yang mendaftarkan diri. Jumlahnya menyusut menjadi 28 orang karena beberapa mengundurkan diri.

Belakangan, jumlah itu kembali berkurang setelah tiga calon peserta membatalkan keberangkatannya. Belum bisa dipastikan apakah sisa calon peserta itu jadi berangkat ke Jakarta.

"Kami hanya menyayangkan, kok demokrasi seperti ini? Padahal kami ke Jakarta cuma mau memantau Pilkada, kenapa dilarang?" ungkap Syamsuddin.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas