Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mbok Nah Gendong Anaknya yang Disabilitas Demi Menimba Ilmu Agama

Sebab Oki tidak bisa berdiri. Kakinya hanya bisa bersila. Kalau berjalan, Oki menyeret kaki dan badannya di lantai.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mbok Nah Gendong Anaknya yang Disabilitas Demi Menimba Ilmu Agama
.(Kontributor Magelang, Ika Fitriana)
Marsinah atau Mbok Nah (kanan) dan Oki anak bungsunya penyandang disabilitas ditemui di rumahnya Dusun Brojolepo, Desa Surojoyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Kamis (20/4/2017) 

Bagi Mbok Nah, menghadiri pengajian adalah kegiatan yang menyenangkan meski harus bersusah-payah. Ia sejenak meninggalkan pekerjaannya mencari nafkah untuk menimba ilmu agama sebanyak mungkin.

Ia juga senang bisa bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai daerah, yang sama-sama menghadiri pengajian tersebut. Setiap naik angkot, Mbok Nah menghabiskan ongkos antara Rp 10.000 - Rp 20.000 pulang pergi.

Meski fotonya viral di media sosial, Mbok Nah sama sekali tidak mengetahuinya. Ia tidak tahu bahwa ternyata ada orang yang memotretnya di jalan lalu diunggah di media sosial.

"Wah, saya tidak tahu (fotonya di Facebook). Kalau mau pengajian saya memang suka ajak dia, saya gendong karena dia kan tidak bisa jalan. Ta' gendong sampai pertigaan (pangkalan angkot) lalu naik angkot," ungkap Mbok Nah.

Ingin sekolah

Dahulu, kata Mbok Nah, dirinya kerap menggendong Oki ke mana pun pergi. Tapi seiring bertambahnya usia, badan Oki semakin berat. Tubuh Mbok Nah juga semakin lansia.

Sebetulnya, Oki memiliki kursi roda bantuan dari seorang dermawan. Hanya saja, kursi itu sudah rusak dan Oki tidak mau menggunakannya meski sudah diperbaikinya.

Berita Rekomendasi

"Ada kursi roda tapi sudah rusak. Saya pernah memperbaikianya, roda dan tempat duduknya diganti kayu habis Rp 175.000, mahal sekali. Sekarang Oki malah nggak mau pakai karena takut jatuh," paparnya.

Menurut Mbok Nah, meski kondisinya berbeda dengan remaja pada umumnya, Oki bisa melakukan aktivitas sehari-hari kecuali berjalan jauh. Oki biasa membantunya memasak, mandi, atau sekadar menyapu lantai rumah.

Hati kecil Mbok Nah menginginkan Oki bisa sekolah seperti teman-teman sebayanya. Tapi apa daya, Mbok Nah kerap merasa rendah diri melihat kondisi tubuh Oki. Mbok Nah tidak tega jika di sekolah, Oki hanya akan menjadi bahan olok-olok.

"Sebetulnya ingin sekali Oki bisa sekolah, tapi gimana lagi, Oki juga tidak mau. Padahal Oki juga bisa berhitung, sedikit-sedikit membaca huruf, mainan Hp juga bisa," katanya.

Menurutnya, pernah ada dermawan yang mengatakan hendak menyekolahkan Oki ke Solo. Tapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi.

Sehari-hari Mbok Nah tinggal bersama suaminya, Noto Teteg (70) dan Oki. Dia mempunyai empat orang anak, anak pertamanya laki-laki bernama Eko Purwanto saat ini bekerja sebagai anggota TNI di Merauke. Anak keduanya sudah meninggal dunia. Anak ketiga ialah Setyo Widodo tinggal di Magelang, dan anak bungsunya, Oki Sinawati Solikhah.

Saat ini dirinya tengah merindukan anak sulung yang berbulan-bulan tidak memberi kabar. Nomor ponsel milik Eko tidak bisa dihubungi. Padahal dahulu Eko sering meneleponnya serta mengirim uang.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas