Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penasaran, Dubes Inggris Selalu Terngiang Nama Pondok Gontor

"Saya ingin tahu langsung seperti apa Gontor yang sering dibicarakan orang-orang itu,” kata Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Penasaran, Dubes Inggris Selalu Terngiang Nama Pondok Gontor
Dokumentasi Pondok Modern Darussalam Gontor
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menyampaikan public lecture di hadapan mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Kabupaten Ponorogo, Rabu (26/4/2017) siang. DOKUMENTASI PONDOK MODERN GONTOR 

TRIBUNNEWS.COM, GONTOR – Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, menyampaikan public lecture di hadapan mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Kabupaten Ponorogo, Rabu (26/4/2017) siang.

Dubes Muslim kelahiran Pakistan ini mengawali ceritanya bagaimana setiap lima menit nama Gontor selalu terdengar di telinganya saat pertama berkunjung ke Pondok Pesantren Darunnajah di Jakarta.

Seiring berjalan waktu dan menjalankan tugasnya di Indonesia Moazzam semakin penasaran dan selang dua tahun lebih kemudian saat berkunjung ke Jawa Timur ia mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor.

"Saya ingin tahu langsung seperti apa Gontor yang sering dibicarakan orang-orang itu,” kata Moazzam diiringi tepuk tangan mahasiswa UNIDA Gontor yang hadir di auditorium lantai 4 gedung utama UNIDA.

Menurut dia, Gontor seringkali menjadi buah bibir banyak orang di mana-mana karena telah membuktikan diri sebagai institusi pendidikan terbaik.

Dunia mengakui, Gontor telah menelurkan alumni-alumni berkaliber, yang mampu berperan di berbagai lini kehidupan. Ini pula alasan Moazzam ingin datang ke Gontor, melihat langsung lembaga yang mencetak kader-kader terbaik bangsa ini.

Kunjungan Moazzam ke Jawa Timur, khususnya Gontor, bertujuan mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih dalam tentang sistem pendidikan Islam di pesantren dan negeri yang berkembang di sini.

Berita Rekomendasi

Selain itu, Moazzam berniat mempromosikan pelajaran bahasa Inggris karena dengan menguasai bahasa internasional semua orang bisa menjalin hubungan dan dapat berkomunikasi dengan baik.

Dikatakan Moazzam, Inggris ingin mengeksplorasi peluang kerja sama antara sekolah-sekolah di Inggris dengan sekolah-sekolah yang ada di Indonesia, terutama di Jawa Timur yang dipenuhi banyak pondok pesantren.

Moazzam tidak bisa menyembunyikan kekagumannya kepada Indonesia. Baginya, Indonesia merupakan negara yang penuh dengan toleransi dengan keragaman etnik serta budayanya.

Tentu saja ini bisa terjadi berkat peran sekolah yang mengajarkan nilai-nilai persaudaraan, kebersamaan dan kesatuan. Karena itu, menurutnya, Inggris perlu belajar banyak dari Indonesia. Ke depan, Inggris dan Indonesia akan diupayakan bisa menjalin kerjasama lebih intensif agar dapat saling berbagi ide dan pengalaman.

Di hadapan mahasiswa UNIDA Moazzam berbicara tentang “Islam, Education, and United Kingdom."

Setelah mengadakan public lecture Moazzam bertemu pimpinan Pondok Modern Gontor sehabis Magrib.

Kiai Hasan Abdullah Sahal dan Kiai Syamsul Hadi Abdan menyambut kehadirannya dengan senang hati dan mempersilakan Moazzam untuk menyampaikan sepatah dua patah kata di Masjid Jami’ Gontor.

Ia tidak perlu khawatir berbicara dengan bahasa Inggris karena santri-santri Gontor setingkat anak-anak sekolah menengah pertama itu sudah terbiasa berbahasa Ratu Elizabeth itu.

Melihat dinamika Gontor yang luar biasa, Moazzam sangat senang sekali dan kagum. Rasa penasarannya seperti sudah terjawab mengapa orang-orang acap membicarakan Gontor. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas