Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Arah di Puncak Sampai Tiga Jam, Pria Ini Orasi di Kantor Bupati Bogor

Boleh juga Iman Sukarya Sarkowi. Ia seorang diri berunjukrasa sambil membawa pelantang di gerbang masuk Pemerintahan Kabupaten Bogor.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Satu Arah di Puncak Sampai Tiga Jam, Pria Ini Orasi di Kantor Bupati Bogor
TribunnewsBogor.com/Damanhuri
Iman Sukarya Sarkowi seorang diri berorasi sambil membawa pelantang di gerbang masuk Pemerintahan Kabupaten Bogor, Jumat (28/4/2017). Ia memprotes pemberlakuan sistem satu arah sampai tiga jam di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. TRIBUNNEWSBOGOR.COM/DAMANHURI 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Damanhuri

TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Boleh juga Iman Sukarya Sarkowi. Ia seorang diri berunjukrasa sambil membawa pelantang di gerbang masuk Pemerintahan Kabupaten Bogor.

Sambil mengenankan ikat khas Sunda, Iman berorasi lantang menolak pemberlakuan sistem satu arah di kawasan Puncak, Jawa Barat, Jumat (28/4/2017).

"Saya ke sini menyampaikan saja agar tidak ricuh dan berlangsung istikamah," ungkap Iman, penggagas Gerakan Masyarakat Puncak Bogor dengan mengendarai minibus biru.

Minibus bernomor polisi F 1470 BK ini ia tempeli kertas karton yang intinya menolak sistem satu jalur di kawasan puncak Kabupaten Bogor.

demo permberlakuan satu arah tiga jam di puncak
Iman Sukarya Sarkowi seorang diri berorasi sambil membawa pelantang di gerbang masuk Pemerintahan Kabupaten Bogor, Jumat (28/4/2017). Ia memprotes pemberlakuan sistem satu arah sampai tiga jam di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. TRIBUNNEWSBOGOR.COM/DAMANHURI

"Yang khawatir penutupan jalan itu polisi. Kami juga akan membuat petisi dengan mengumpulkan tanda-tangan dari warga puncak mulai besok," Iman menegaskan.

Apa yang dilakukannya, kata Iman, sebagai bentuk protes warga yang menolak pemberlakukan sistem satu arah. Ia mendesak pemangku kepentingan mencari solusi agar sistem satu arah tak diberlakukan.

Berita Rekomendasi

Menurut dia sistem satu arah yang diberlakukan kepolisian bukan solusi memecah kemacetan di jalur wisata tersebut. Sistem tersebut sangat merugikan warga di sana karena berlangsung lama.

"Dulu kami mendukung sistem one way karena waktunya tidak terlalu lama hanya satu jam. Kalau sekarang bisa sampai tiga jam," teriak Iman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas