Selamat dari Kecelakaan Maut, Hal Ini yang Dilakukan Darmawan Saat Bus Alami Rem Blong
Darmawan telah memiliki firasat akan terjadi sesuatu sebelum bus yang dinaikinya terperosok ke perkebunan milik warga.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, CIPANAS - Seorang penumpang bus yang selamat dari kecelakaan maut di Jalur Puncak, Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Bogor telah memiliki firasat akan terjadi sesuatu sebelum bus yang dinaikinya terperosok ke perkebunan milik warga.
Diketahui, rombongan bus ini merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pilkada DKI Jakarta wilayah Kebayoran Lama.
Betapa tidak, pria bernama Darmawan (60) ini mengaku mengetahui, ketika bus yang ditumpanginya memasuki kawasan Puncak Pass, sang sopir bus merasa kesulitan saat menginjak rem.
"Kebetulan saya duduk tepat di belakang sopir, dan saya sadar kalau sopir susah nginjak rem," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (30/4/2017) di Pos Polisi dekat lokasi kejadian.
Meski demikian, Pria yang merupakan warga Kebayoran Lama, Jakarta ini mengaku tidak panik walaupun sang kernet bus telah berteriak rem blong kepada penumpang.
"Saya hanya minta ke penumpang lainnya untuk berpegangan ke jok depan dan menunduk siap-siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi," jelasnya.
Imbauan dirinya terhadap penumpang lainnya pun berujung pada kecelakaan yang menewaskan 11 orang.
Ia menjelaskan, ketika bus menabrak kendaraan dari arah berlawanan dan terperosok ke bawah perkebunan warga, para penumpang bus masih dalam keadaan menunduk dan berpegangan ke jok depan.
"Pas bus sudah jatuh, posisi saya tertindih jok, dan lihat beberapa penumpang saling bertumpuk," urainya.
Selain itu, lanjutnya, dia pun mendengar suara rintihan dari penumpang yang berada di belakangnya.
"Kejadiannya cepat dan tiba-tiba saya ditarik polisi ke luar bus dan langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Dia menambahkan, atas insiden kecelakaan itu dirinya mendapatkan luka ringan di bagian dagunya.
"Ada sekitar 30 penumpang di bus, kurang begitu tahu ada berapa banyak yang meninggal dunia," katanya.
Mohamad Afkar Sarvika/TribunBogor.com