Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Emisi karbon di Denmark per tahunnya mencapai 40 juta ton. Kondisi ini cukup mempengaruhi perubahan iklim global dengan kian menipisnya tutupan hutan di berbagai penjuru dunia.

Demikian disampaikan Menteri Kerja Sama dan Pembangunan Denmark Ulla Tørnæs saat mengunjungi Hutan Harapan di Kabupaten Batanghari, Senin (1/5/2017).

Dengan luas 98.555 hektare hutan Harapan bisa menutupi dua kali lipat emisi karbon yang dikeluarkan Denmark.

Ia memastikan kunjungannya ke hutan Harapan sebagai Show Commitment Pemerintah Denmark dalam memandang pentingnya kerja sama di bidang pelestarian lingkungan.

"Hutan Harapan sangat luar biasa menakjubkan, saya senang berada di sini. Masih sangat alami. Hutan tropis ini mampu menutupi emisi karbon dua kali dari pengeluaran emisi karbon di Denmark," terang Ulla.

"Karena itulah kami menganggap hutan tropis ini memiliki peran yang sangat penting di mata internasional," ia menambahkan.

Hutan Harapan menjadi kawasan yang mampu menekan emisi karbon yang bisa berpengaruh pada perubahan iklim. Sangat penting menjaga keberadaan hutan harapan agar tetap lestari.

Kerusakan hutan akan berpengaruh pada iklim global. Bagi Ulla keberadaan hutan menjadi hal yang sangat penting, termasuk menjaga kelestarian flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

Menanggapi kondisi hutan Harapan yang masih menjadi incaran perambahan dan pendatang di kawasan hutan ia meyakini pihak PT Restorasi ekosistem Indonesia (REKI) mampu mencarikan solusi terbaik.