SBSI 92 Minta Pemerintah Hapus Sistem Outsourcing
Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 pimpinan Erwin Manalu kembali berunjukrasa sehari setelah Hari Buruh yang jatuh tiap 1 Mei.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 1992 pimpinan Erwin Manalu kembali berunjukrasa sehari setelah Hari Buruh yang jatuh tiap 1 Mei.
Menurut Erwin, aksi berantai ini sengaja dilakukan untuk mengingatkan pemerintah menyangkut persoalan perburuhan yang selama ini terkesan diabaikan.
"Pada 1 Mei kemarin kami tetap melakukan aksi. Ini aksi kedua kami," ungkap Erwin ketika menggelar aksi di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Selasa (2/5/2017).
Ia mengatakan, aksi berantai ini dilakukan karena ketepatan hari ini seluruh instansi pemerintahan sudah aktif. Sehingga, katanya, diharap pesan yang disampaikan bisa didengar.
"Beberapa tuntutan yang akan kami sampaikan tentunya normatif. Salah satunya menyangkut masalah outsorcing," Erwin menambahkan.
Harusnya, sistem outsourcing ini dihapus saja. Mengingat, sistem yang telah dibuat pemerintah itu jelas sangat menyengsarakan kaum buruh.
"Tak hanya masalah outsorcing, kami juga meminta agar PP No78 itu dikaji ulang. Aturan itu juga tidak berpihak kepada kalangan pekerja," kata dia.