Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Indeks Pembangunan Manusianya Rendah, Ini Catatan Penting Pemda Nusa Tenggara Barat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTB dinilai masih rendah, walau pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonominya.

zoom-in Indeks Pembangunan Manusianya Rendah, Ini Catatan Penting Pemda Nusa Tenggara Barat
dok.DPR
Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno di sela-sela pertemuan dengan mitra kerja komisi XI NTB, Selasa (02/05/2017). 

TRIBUNNEWS.COM - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai masih rendah, walau pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Ini jadi catatan penting.

Demikian dikemukakan Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno di NTB, Selasa (02/05/2017).

“Ini menjadi catatan penting Pemda Nusa Tenggara Barat, bagaimana agar pertumbuhan ekonominya yang tinggi bisa mendorong IPM yang baik. Harusnya IPM bisa lebih tinggi dari kondisi sekarang,” ujarnya di sela-sela pertemuan dengan mitra kerja komisi XI.

Politisi F-PDI Perjuangan ini, mengatakan, kalau hanya berharap pada APBD dan belanja negara yang disalurkan melalui APBD, tentu tidak cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia yang lebih tinggi.

Harus ada dari investasi terutama dari konsumsi masyarakat dan konsumsi belanja negara melalui APBD.

“Pemda Provinsi NTB harusnya sudah mulai saving, berpindah dari fokus pertambangan kepada sektor-sektor yang lain,” harapnya.

Di sisi lain, lanjut Michael, potensi wisata NTB sangat baik. Sudah ada upaya membenai sektor pariwisatanya.

Berita Rekomendasi

Apalagi, NTB sedang mengembangkan brand wisata halal. Brand wisata ini harus pula ditunjang oleh infrastruktur dan SDM yang memadai. Ia berharap, ke depan SDM, infrastruktur, dan industri wisata saling dukung untuk menunjang sektor-sektor unggulan. 

“SDM untuk industri wisata, kan, berbeda. Jangan sampai industri pariwisata berkembang tetapi SDM-nya dari luar provinsi NTB. Ujung-ujungnya nanti investasi masuk, tetapi lapangan pekerja lokal tidak ada. Akhirnya, investasi yang masuk tidak meningkatkan IPM, karena pekerjanya banyak dari luar,” tutupnya. (Pemberitaan DPR RI) .

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas