Legislator Berharap Bandara Depati Amir bisa Jadi Bandara Internasional
Mengawali kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tim Komisi V DPR RI langsung melakukan peninjauan.
TRIBUNNEWS.COM - Mengawali kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tim Komisi V DPR RI setibanya di bandara langsung melakukan peninjauan terkait persoalan infrastruktur dan tranportasi.
Kedatangan Tim Kunker Komisi V DPR di Bandara Depati Amir di sambut langsung Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kadis PUPR, dan Kadis PRKP, baru baru ini.
Tim Kunker Komisi V DPR melihat kondisi sarana dan prasarana yang terdapat di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Selanjutnya, Rombongan menuju Nam Flying School, sekolah penerbangan yang ada di Babel untuk melakukan audiensi dengan pimpinan perusahaan.
Salah satu anggota Tim Kunker Komisi V Ridwan Bae mengatakan, terkait dengan keberadaan bandara baru di Babel ada dua catatan penting yang menjadi prioritas yaitu kenyamanan dan keamanan. Kedua persoalan tersebut bersentuhan langsung dengan pelayanan publik dan menjadi salah satu tolak ukur bagi kemajuan perhubungan.
"Masalah kenyamanan dan keamanan menjadi skala prioritas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat luas," ujar Ridwan.
Selanjutnya, politisi Golkar ini menambahkan sarana dan prasana yang ada di bandara saat ini sudah baik, semoga ke depan akan menjadi bandara yang bertaraf internasional. Dengan demikian, kesejahteraan ekonomi masyarakat Bangka Belitung menjadi maju dan pada gilirannya pembangunan di semua sektor semakin cepat tumbuh.
Pendapat yang sama disampaikan Fandi Lingga, President Director NAM Flying School dengan mengharapkan pemerintah mempermudah lembaga pendidikan ini karena tujuannya membantu pemerintah untuk bisa menghasilkan pilot-pilot berkualitas.
"Jangan sampai pihak asing yang berkuasa di NKRI ini. Kita maunya mendidik anak bangsa, bahwa akhirnya pilot yang terbang di Indonesia itu adalah semua orang Indonesia," tandasnya
Kepada Tim Komisi V dia menyampaikan kendala yang dihadapi dan menyampaikan terima kasih karena para wakil rakyat tersebut telah datang melihat dan mendengar langsung keluh kesah.
Secara teknis tidak terkendala, namun secara alam, sangat tergantung pada cuaca (hujan, awan, asap) yang berpengaruh pada masa pendidikan antara 10-12 bulan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Kunker Komisi V DPR Fary Djemy Francis sempat mencoba simulator di Sekolah Penerbangan (Flying School) Pangkalpinang.
Selain memastikan aspek keselamatan dan keamanan demi mendorong zero accident penerbangan nasional, juga sekaligus memastikan aspek peningkatan SDM calon pilot. (Pemberitaan DPR RI)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.