Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kepolisian bergerak cepat guna menyelesaikan kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya korban jiwa.

Pagi tadi (16/5), sekitar pukul 09.00 wita, jajaran kepolisian dari Polsekta Samarinda Utara, bersama pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Samarinda, serta kuasa hukum pelaku, melakukan rekonstruksi kasus tersebut di pinggi jalan DI Panjaitan, tepatnya samping Mapolsekta Samarinda Utara.

Kasus itu sendiri terjadi pada Minggu (30/4) silam, sekitar pukul 04.30 wita, di jalan S Parman, yang menewaskan Arif alias Lacuru.

Bahkan, sebelum ketiga pelaku diamankan, diantaranya Said, Misran dan Rudi, pada Selasa (2/5) lalu, salah satu pelaku sempat hendak kabur ke Penajam Paser Utara (PPU).

Dalam rekonstruksi tersebut, saksi, pelaku dan peran pengganti sebagai korban melakukan 22 adegan, mulai dari awal mula kejadian, tewasnya korban hingga pelaku melarikan diri.

Rekonstruksi itu sempat membuat kemacetan, pasalnya banyak pengendara yang berhenti untuk menonton rekonstruksi.

"Rekonstruksi ini kita lakukan untuk melihat peran-peran masing pelaku. Dan, setelah ini semua berkas siap untuk dilimpahkan, dan pelaku menjalani proses peradilan," Ungkap Kapolsekta Samarinda Utara, Kompol Erick Budi S, Selasa (16/5/2017).

Lanjut dia menjelaskan, kasus pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya korban jiwa itu bermula dari kesalah pahamanan antara pelaku dan korban.

Bahkan, diketahui, saat pelaku utama atas nama Said melakukan pemukulan, istri pelaku juga berada di lokasi kejadian bersama pelaku.

"Kesalah pahaman antara pelaku dan korban, yang mengakibatkan terjadinya pengeroyokan menggunakan senjata tajam, terdapat dua pelaku yang dikenakan pasal pembunuhan," tuturnya.