Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, MUNA - ‎Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) banyak terjadi di Pulau Muna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos P Sinaga mengatakan KDRT yang marak terjadi yakni suami yang memukul istri.

"KDRT disini dipicu karena minuman keras. Jadi suami konsumsi minuman keras, mabuk dan pukul istri. Lalu istri melapor ke Polres atau Bhabinkamtibnas," terang Agung, Rabu (17/5/2017) di Polres Muna.

Agung mengatakan sebagai antisipasi ‎agar warga tidak lagi mengkonsumsi minuman keras secara tradisional seperti tuak, beberapa anggota Bhabinkamtibmas ada yang sudah mengajak warga untuk mengolah air nira menjadi gula aren bukan menjadi tuak.

"Disini masih banyak yang produksi tuak, ada anggota Bhabinkamtibmas kami di polsek Bonugulu yang sudah berhasil mengajak warga menjadikan air nira sebagai gula aren. Bahkan gula aren itu sudah dipasarkan sampai Baubau," terang Agung.

Lebih lanjut, Bhabinkamtibmas Polres Muna, Bripka Ilham Jaya membenarkan selama tiga tahun menjadi Bhabinkamtibnas pihaknya sering mendapat laporan soal KDRT.

Bagi Ilham sudah menjadi hal biasa tengah malam ataupun dini hari dirinya mendapat laporan dari warga ‎soal KDRT. Alhasil Ilham turun tangan untuk memediasi.

"Setiap minggu pasti ada saja laporan KDRT, itu semua banyak yang selesai secara mediasi. Tidak sampai diproses hukum di Polres," terang Ilham.

Mengamini maraknya KDRT, ‎seorang ibu rumah tangga warga Pulau Muna bernama Waute membenarkan menjadi hal biasa istri melapor karena dipukul suami.

"Disini biasa suami pukul istri lantaran mabuk lalu istri lapor ke Bhabinkamtibmas. ‎Jadi kasian juga polisi mungkin pusing banyak terima laporan,"tambah Waute (45), warga Kec Duruka, Kel Wapunto