Serbuan Ribuan Kalong di Pulau Bawean Sebabkan Listrik Mati
Pelanggan listrik di Pulau Bawean mencapai 17.843, dengan gardu sebanyak 86 unit. Sementara area tersambung sebanyak 12.696 kva.
Penulis: Ade Mayasanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK -- Ribuan kalong meresahkan warga Bawean sepanjang 2016. Saat musim buah tiba, ribuan kalong menyerbu Pulau Bawean demi menikmati beragam buah di Pulau Bawean.
Serbuan kelelawar raksasa yang memiliki sayap satu hingga dua meter ini pun membuat petugas PLN kewalahan. Sebab, usai menikmati makan buah, sejumlah kalong justru hinggap di kabel jaringan.
"Saat mereka hinggap, listrik pun padam seketika," kata Bustani Hadi Wijaya, Asisten Manajer jaringan PLN persero Gresik kepada wartawan, Selasa (16/5/2017).
Menurutnya, pelanggan listrik di Pulau Bawean mencapai 17.843, dengan gardu sebanyak 86 unit. Sementara area tersambung sebanyak 12.696 kva.
"Saat gangguan kalong terjadi, bisa memadamkan listrik dalam jumlah besar," paparnya.
Ia menjelaskan, gangguan kalong muncul saat musim buah tiba, yakni sepanjang September hingga Desember. Catatan mereka, sepanjang Januari hingga April 2016 mencapai 99 perkara.
"Sekarang ganguan kalong menyusut setelah kita buatkan isolasi di kabel jaringan," tuturnya seraya menyebut gangguan pada periode yang sama di 2017 baru mencapai 21 gangguan.
"Kita pernah dianggap menghemat bbm saat listrik Bawean padam. Padahal, itu akibat serbuan kalong," papar Pinto, Deputi Manager Komunikasi dan bina lingkungan distribusi Jawa Timur.
"Bahkan, kita pernah bersama Bupati Gresik menggelar istighosah demi mengusir kalong. Tapi upaya itu tidak mempan juga," urainya.