Bupati Anas Tawarkan Beasiswa Cerdas pada Afi, Pelajar Inspiratif di Banyuwangi
Tulisan Afi sudah dikenal publik karena sangat kritis sekaligus inspiratif. Banyak tulisannya yang menjadi viral di media sosial.
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Afi Nihaya Paradisa, pelajar SMA Gambiran Banyuwangi yang tulisannya di Facebook kerap menjadi viral, Kamis (18/5/2017). Di ruang kerjanya, Anas mengajak Afi sarapan bersama. Anas sempat mengunggah video pertemuannya itu di InstaStory akun Instagram-nya, @azwaranas.a3.
"Saya mengajak Afi ini untuk memberi inspirasi ke anak-anak muda lainnya, bahwa kita perlu rajin membaca dan menulis. Tulisan Afi bagus, dan itu tidak mungkin dia bisa menulis kalau tidak membaca," kata Anas.
Anas mengaku mengetahui kiprah Afi di media sosial yang menyita perhatian banyak orang. “Afi ini salah satu contoh pelajar yang memanfaatkan gadget untuk hal yang positif lewat tulisan. Apa yang dilakukan Afi ini bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar lainnya,” kata Anas. "Terkait tulisan Afi, itu memang ada perbedaan pendapat, ada yang setuju dan ada yang tidak. Itu sesuatu yang wajar. Banyak kepala pasti tidak bisa seragam sependapat," imbuh Anas.
Afi lahir dan besar di Desa Yosomulyo, Gambiran, Banyuwangi. Gadis kelahiran 23 Juni 1998 ini hadir di ruangan Anas didampingi ayahnya, Imam Wahyudi (47), yang merupakan pedagang kaki lima (PKL) di sekolah. "Ini inspirasi bagi kita semua. Afi ini tinggal di daerah yang cukup jauh dari kota, tapi dengan internet, dia bisa berselancar mencari pengetahuan, memperkaya wawasan," kata Anas.
Anas pun kemudian menawarkan kepada Afi untuk mengikuti beasiswa Banyuwangi Cerdas yang bekerjasama dengan beberapa universitas negeri. Beasiswa ini membiayai kuliah beserta biaya hidup selama berkuliah. “Ini apresasi dari pemerintah daerah kepada pelajarnya yang berprestasi seperti Afi,” cetus Anas.
Tulisan Afi memang sudah dikenal publik karena sangat kritis sekaligus inspiratif. Banyak tulisannya yang menjadi viral di media sosial. Tulisan terbarunya tentang ajakan untuk selalu damai dalam perbedaan telah disukai lebih dari 30.000 orang, dan dibagikan puluhan ribu orang. Followers-nya pun tak sedikit, mencapai lebih dari 270.000 orang.
Afi sendiri mengaku suka menulis sejak SD. Ia mendapatkan inspirasi menulis dari pengamatan sehari-hari dan banyak membaca buku. “Saya sangat suka membaca, baik membaca lewat informasi di internet maupun dari buku-buku. Saya punya target membaca dalam satu bulan 1-3 buku,” kata Afi.
Afi mengatakan, meski menyukai menulis sejak lama, tapi ia baru aktif menulis menggunakan Facebook mulai Maret 2016. Tiga bulan setelah menggunakan Facebook, tulisannya pun mulai viral disukai dan dibagikan oleh banyak netizen. “Saat menulis saya sebenarnya tidak ada niatan supaya viral. Apa yang saya tulis hanya ingin berbagai kebaikan dengan orang lain. Tapi ternyata disukai dan dibagikan oleh banyak orang,” cetusnya.