Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemiskinan di Jawa Tengah Menurut Marwan Jafar

Marwan Jafar mengungkap,kemiskinan di jawa tengah menempati peringkat tertinggi kedua di Indonesia

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Kemiskinan di Jawa Tengah Menurut Marwan Jafar
ISTIMEWA
Poltikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar (tengah) 

TRIBUNNEWS.COM, TEGAL-Bakal calon Gubernur Jawa Tengah, Marwan Jafar mengungkap,kemiskinan di Jawa Tengah (Jateng) menempati peringkat tertinggi kedua di Indonesia. Kebijakan yang menurutnya, dilakukan sebatas pencitraan saja.

"Saya sudah keliling seluruh Jawa Tengah, hampir semua kebijakannya masih sebatas pencitraan," kata Marwan saat acara temu kader di Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (19/5/2017).

Menurutnya lagi, belum ada perubahan signifikan yang dirasakan langsung masyarakat jawa tengah. Tingginya angka kemiskinan yang mencapai 13,19% tersebut, katanya, tidak bisa dilepaskan dari kinerja pemerintah provinsi.

"Kita ajak semua masyarakat Jawa Tengah untuk mengubah nasib supaya ada perubahan yang lebih baik lagi. Intinya, tekad kita adalah untuk merubah,” katanya.

Ia mengingatkan kembali, jumlah penduduk miskin di Jateng menempati peringkat tertinggi kedua setelah Jawa Timur. Masih tingginya angka kemiskinan di Jateng membuktikan provinsi dengan luas wilayah 32.548 km², sekitar 28, 94% dari luas pulau Jawa, masih memiliki kesenjangan sosial tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), BPS menyebut jumlah penduduk miskin di Jateng sebanyak 4.493.750 jiwa di bawah Jawa Timur sebanyak 4.638.530 jiwa tetapi di atas Jawa Barat 4.168.110 jiwa.

Separuh dari jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 27.764.320 jiwa itu ada di Pulau Jawa.

Berita Rekomendasi

Marwan kemudian menawarkan solusi untuk mengatasi persoalan kemiskinan di jawa tengah. "Membuka selebar-lebarnya akses keluarga miskin terhadap pekerjaan atau usaha mandiri dengan penghasilan yang layak," katanya.

Banyak potensi ekonomi atau peluang usaha produktif yang bisa diolah,dikembangkan di daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang ada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas