Sebelum Ditemukan Tewas di Kolam Limbah, Ini Permintaan Goreti
Goreti ditemukan tak bernyawa di dalam kolam TPA sampah di RT 31/RW 05, Dusun Waturia, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Sikka, Pulau Flores
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Sekitar dua sampai tiga jam sebelum menemui ajalnya di dalam kolam limbah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Wairi'a, Maria Goreti (5) merengek minta uang untuk beli susu moca kepada orangtuanya.
Tak hanya minta dibelikan susu moca, bocah ini juga minta kepada kakaknya disiapkan air mandi.
"Baru kali ini dia memelas minta uang untuk beli susu. Kepada kakaknya, Berto, dia minta untuk diambilkan air bersih untuk mandi," tutur Elisabeth Eli (45) ibunda Goreti, kepada wartawan Minggu malam (21/5/2017) di Waturia.
Goreti ditemukan tak bernyawa di dalam kolam TPA sampah di RT 31/RW 05, Dusun Waturia, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Minggu (21/5/2017) petang. Dia diduga terpeleset ke dalam kolam itu.
Ditemukannya Goreti bermula dari sepasang sandal jepit miliknya terapung di kolam ditemukan oleh sang ayah Agustinus dan Elisabeth Eli, istri Agustinus.
Agustinus memberanikan diri masuk ke dalam kolam.
Dengan menggunakan kayu, ia menusuk ke dasar kolam yang sekian tahun menampung air hujan dan segala jenis limbah sampah yang dibuang ke TPA itu.
Eli menuturkan, sebelumnya ia meninggalkan anak-anaknya di rumah untuk mencari barang bekas di TPA, Goreti memelas minta uang dibeli susu.
Tangan kanan dijulurkan supaya diberikan uang, namun sang ibu tak bisa memenuhinya.
Ayah Goreti, Agustinus mengatakan masih sempat makan siang bersama anak-anaknya.
Ia berangkat ke Kampung Waturia untuk sesuatu urusan pekerjaan.
Elisabeth pergi mencari barang bekas di TPA untuk dijual.
Sedangkan korban bersama beberapa saudaranya bermain di halaman rumah, terletak di samping TPA Wairi'i.