Saat Berduaan di Kamar, Gede Oka Utarakan Niat Ini pada Sudiani, yang Terjadi di Luar Dugaan
ibu tiga anak yang beralamat di Desa Songan A,Kintamani, Bangli tersebut menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Gede Oka
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BALI – Malang nasib Ni Ketut Sudiani (29). Pasalnya, ibu tiga anak yang beralamat di Desa Songan A,Kintamani, Bangli tersebut menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Gede Oka yang merupakan suaminya sendiri.
Penganiayaan itu hanya karena tidak mengabulkan permintaan ketika sang suami ingin mengakhiri hubungan pernikahannya yang sudah berjalan selama 11 tahun.
Dikonfirmasi pada hari Kamis (25/5/2017), Kanit Reskrim Polsek Kintamani, AKP Dewa Gde Oka menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di kamar tidur keduanya pada hari Senin (22/5/2017) pukul 21.00 Wita.
Saat itu Gede Oka menyampaikan keinginannya untuk menceraikan Sudiani.
Namun keinginan tersebut ditolak dan akhirnya terjadi pertengkaran.
“Pelaku mula-mula menyampaikan keinginannya untuk menceraikan korban. Karena korban tidak mau, akhirnya terjadi cekcok,” ucap Oka.
Pertengkaran antara keduanya pun memuncak hingga akhirnya pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memelintir leher istrinya sendiri hingga sang istri merasa kesakitan.
“Setelah kejadian tersebut, sang istri langsung pergi ke rumah orangtuanya yang masih satu banjar. Dan setelah berembuk dengan pihak keluarga, korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani,” tutur Oka.
Oka melanjutkan, menurut pengakuan Sudiani , hubungan keduanya memang sudah tidak harmonis sejak 6 bulan lalu.
Sebab sang istri mengetahui bahwa suaminya telah memiliki wanita idaman lain (WIL) serta jarang pulang.
Sudiani juga mengatakan pada polisi bahwa sejak 6 bulan terakhir tersebut, dirinya pun sering mengalami perlakuan kasar oleh suaminya.
“Sejak dilaporkan pada hari Selasa (23/5/2017), Kemarin hari Rabu pelaku sudah berhasil kami temukan. Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya mengakui bahwa telah memelintir leher istrinya sendiri karena kesal tidak mau diceraikan,” jelas Oka.
Untuk selanjutnya, sambung Oka, karena ini merupakan masalah keluarga, maka penyelesaiannya akan dilakukan dengan mediasi.
Jika ada kesepakatan damai, maka pihak Polsek Kintamani akan membuatkan surat pernyataan damai antara keduanya. (*)