Indra Tewas Terlindas di Kolong Truk, Posisi Memeluk Anak Bungsunya
Tabrakan maut di tengah Kota Medan mengakibatkan tiga orang tewas terlindas roda truk.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tabrakan maut di tengah Kota Medan mengakibatkan tiga orang tewas terlindas roda truk.
Indrasubahan Purba (44 tahun) meninggal dalam kondisi kepala remuk posisi memeluk Anas Majit (5), anak bungsunya, akibat sepeda motor Honda Scoopy ditabrak truk pengangkut alat berat Minggu (28/5/2017) pukul 06.00 WIB.
Sepeda motor yang ditumpangi Indrasubahan bersama tiga anaknya diseruduk truk di persimpangan Jalan Amal-Ringroad, Medan.
Posisi sepeda motor yang ditumpangi terseret di roda depan truk Mitsubishi Fuso warna hijau nomor polisi BK 9279 BT.
Akibatnya, Indrasubahan dan dua anaknya, yakni Arisa Salwa (13) dan Anas Majid (5) meninggal dunia di tempat.
Adapun Afia Z Purba (10), terpental dari atas sepeda motor. Kakinya sebelah kanan patah dan masih mendapatkan perawatan intensif di RSU Sari Mutiara Medan.
"Saya lihat foto yang beredar, sepeda motor mereka terseret truk. Bahkan, posisi Indra memeluk anaknya paling kecil di kolong truk. Helm yang mereka gunakan pecah," ujar Mariadi (38), kakak ipar Indrasubahan, saat berbincang-bincang dengan Harian Tribun Medan di Rumah Sakit Sari Mutiara, Medan, Minggu (28/5/2017).
Ia tidak menduga adanya peristiwa kecelakaan itu. Padahal, saban hari, Indra berjualan di Pasar Kampung Lalang. Bahkan, sepekan lalu, mereka bertemu di acara keluarga.
Baca: Truk Tabrak Barisan Sepeda Motor di Lampu Merah, Tiga Orang Tewas, Empat Lainnya Luka Berat
Pada saat pertemuan keluarga, sepekan lalu, Indra yang membawakan doa bersama. Kejadian tragis ini membuatnya terkejut, dan tidak menduga adanya peristiwa kecelakaan naas tersebut.
Saat kejadian Indra memboncang tiga anaknya dalam satu sepeda motor. Posisi Anas Majid berada di depan ayah, kemudian Afia dan Arisa duduk di belakang ayah.
Dari empat orang itu, tiga meninggal dan tinggal Afia Z Purba seorang diri yang selamat, dan masih terbaring lemas di rumah sakit.
Wajahnya penuh luka akibat benturan dan terseret di aspal.
Afia terpental beberapa meter saat truk pengangkut alat berat menubruk dari belakang sepeda motor ayahnya.
Pada saat mengunjungi ke Rumah Sakit Sari Mutiara, Tribun Medan, belum dapat wawancara, lantaran Afia sedang tidur.
"Afia masih tidur, dari tadi merasa kesakitan pada bagian kaki. Wajahnya penuh luka dan kaki kanannya patah tebu. Saya lemas mendengar kabar ini," kata Mariadi, paman Afia. Mariadi kakak dari ibunya Afia.
Masriadi menceritakan, Afia terpental dari atas sepeda motor lantaran duduk di bagian belakang. Namun, Afia belum dapat menceritakan secara mendetail tentang kecelakaan itu.
"Cuma Renal, abangnya, yang tidak ikut asmara subuh. Jadi habis salat mereka jalan-jalan pagi," katanya.
Pasangan suami istri Indra dan Ida Paramitasari dianugerahi empat anak. Selain tiga korban, Renal, anak sulung, tinggal di rumah.
Baca: Sepeda Motor Indrasubahan Terseret Truk, Dia dan Dua Anaknya Tak Selamat
Hukum Sopir
Mariadi mengaku kaget saat mendapat kabar keluarganya mengalami kecelakaan. Apalagi, biasanya Indra berjualan ikan di Pasar Kampung Lalang.
"Saya dapat telepon pukul 10.00 WIB. Jadi saya langsung menuju ke rumah sakit untuk menjaga Via," ungkapnya.
Dia berharap, polisi menjerat pasal yang berat untuk sopir truk itu. Apalagi, ada unsur kesengajaan karena sopir tidak mengarahkan truk ke kanan ataupun kiri.
"Saya berharap sopir dihukum seberat-beratnya karena tidak manusiawi. Dia (sopir) korbankan nyawa orang, pasti semua orang menyesali perbuatannya. Kenapa mesti manusia yang menunggu lampu merah jadi korban," ungkapnya.
Tes Urine
Pascaperistiwa kecelakaan maut antara truk trailer warna hijau BK 9279 BT lawan sejumlah pengendara sepeda motor di persimpangan Jalan Ringroad-Jalan Amal, Minggu (28/5/2017) sekitar pukul 06.00 WIB, polisi kini menahan Syaiful Fadli (41) di Kantor Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polrestabes Medan, Jalan Adinegoro.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Indra Warman mengatakan selain menahan Syaiful, polisi juga terus memeriksa sopir truk trailer tersebut di kantor Sat Lantas Polrestabes Medan Jalan Adinegoro terkait peristiwa yang menewaskan tiga orang dan enam orng lainnya mengalami luka-luka.
"Sopir saat ini telah kita amankan di Kantor Sat Lantas Jalan Adinegoro," kata Indra.
Namun, Indra mengaku tidak akan memeriksa urine dari sopir tersebut. Sebab, menurutnya kecelakaan diduga akibat rem truk trailer tidak berfungsi sama sekali saat melintas di kawasan Ringroad-Amal.
"Ya sementara dugaannya rem blong. Jadi nggak ada periksa-periksa urine. Kan akibat truk trailer yang mengalami rem blong," kata Indra di Tempat Kejadian Perkara (TKP). (tio/cr8)