BBPOM Temukan Jajanan Mengandung Formalin di Pasar Bedug Balayuda
Dari puluhan lapak yang disambangi, sebanyak 16 jajanan milik pedagang dibeli petugas BBPOM Palembang untuk dijadikan sampling
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sejumlah pengunjung Pasar Bedug Balayuda, mendadak menjadi khawatir saat akan berbelanja Jalan Jendral Sudirman samping Fly Over Polda KM 3,5 Palembang, Selasa (30/5/2017).
Rasa kekhawatiran itu melihat kedatangan tim petugas dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang yang melakukan sidak untuk mengecek jajanan yang disinyalir mengandung zat-zat berbahaya.
Terlebih lagi adanya sejumlah jajanan yang positif mengandung zat formalin.
"Makanan apa saja yang formalin itu ya, karena saya mau belanja untuk buka puasa," ujar salah seorang ibu kepada petugas BBPOM Palembang yang melakukan sidak.
"Masih dilakukan tes uji bu, intinya pilih-pilih jajanan yang dinilai sehat," jawab petugas BBPOM Palembang sembari membawa sampling jajanan makanan untuk tes uji di Mobil BBPOM yang tersedia laboratorium khusus untuk melakukan tes uji makanan.
Sidak BBPOM Palembang yang dilakukan ke Pasar Bedug Balayuda, tim mendatangi satu persatu lapak milik pedagang yang menjual berbagai jenis menu jajanan.
Dari puluhan lapak yang disambangi, sebanyak 16 jajanan milik pedagang dibeli petugas BBPOM Palembang untuk dijadikan sampling dan dilakukan ujicoba apakah mengandung zat-zat berbahaya.
Dari hasil uji tes di laboratorium mobil, ada sejumlah makanan yang positif mengandung zat formalin.
Tim pun kemudian bergerak menuju ke lapak milik pedagang yang positif mengandung zat formalin, untuk mengamankan sisa jajanan yang belum terjual ke pengunjung.
"Dari 16 sampling yang kita uji, enam sampling positif mengandung zat formalin. Maka itu kita langsung mengamankan sisa jajanan tersebut dan dibuatkan berita acaranya," ujar Arnold Sianipar, Kepala BBPOM Palembang yang juga ikut sidak ke lokasi.
Arnold mengatakan, enam sampling yang positif mengandung zat formalin, semuanya berbahan pangan tahu.
Dilihat dari kadarnya, memang sedikit mengandung zat formalinnya, namun tetap berbahaya karena sangat tidak baik untuk dikonsumsi.
"Dari enam makanan yang positif mengandung zat formalin itu, diantaranya tahu goreng, rujak mie yang ada tahunya, dan pempek isi tahu. Tindakan sementara ini kita meminta pedagang untuk berpikir cerdas dalam berdagang. Percuma mengambil untung sekitar Rp30-50 ribu, tapi melanggar aturan," ujarnya. (Welly Hadinata)