Temuan Daging Celeng, Peminat Daging Sapi Lokal Solo Bakal Melonjak
Jika sudah dioplos dengan daging sapi, daging celeng jauh lebih sulit untuk dibedakan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Pedagang daging sapi lokal mengapresiasi kinerja Polresta Solo atas temuan 3 ton daging celeng siap edar pada Jumat (9/6/2017) lalu.
Temuan tersebut dianggap mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan efeknya berimbas pada meningkatnya penjualan daging sapi lokal.
"Kalau seperti ini kan masyarakat lebih was-was dan memilih daging sapi segar untuk di konsumsi," ucap pedagang daging sapi lokal, Pujani Daryanto (62) saat ditemui di kiosnya di Jalan Sabang No 125 Pasar Legi, Sabtu (10/6/2017).
Dengan temuan tersebut, Puji yakin masyarakat akan lebih memilih untuk mengkonsumsi daging yang benar-benar berkualitas.
"Dengan tertangkap nya pelaku (penjual daging celeng) juga akan berimbas ke kejelian masyarakat dalam melihat daging oplosan atau glonggongan, efeknya daging lokal bisa melonjak," ujar Puji.
Secara kasat mata daging celeng cenderung berwarna lebih gelap dari daging sapi.
Dari segi tekstur, daging celeng memiliki serat yang lebih besar dan jika disentuh akan terasa sedikit lebih berminyak.
Meski begitu, jika sudah dioplos dengan daging sapi pastinya akan jauh lebih sulit untuk dibedakan.
Oleh sebab itu, para penjual daging celeng atau daging sapi yang sudah dioplos dengan daging celeng tak akan berani menjualnya secara segar tetapi sudah dalam kemasan yang cukup rapi atau ke kemasan daging beku.
Diberitakan sebelumnya, Petugas Rumah Potong Hewan (RPH) Jagalan Solo melaksanakan pemusnahan 3 ton daging celeng pada Jumat(9/6/2017) malam.
Daging celeng sebanyak 3 ton tersebut merupakan yang terbesar.
Pemusnahan tersebut merupakan kerjasama Polresta Solo dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo.
Daging celeng dimusnahkan dengan cara dibakar di tempat pembakaran di Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo di kawasan Jagalan Solo.