Survei Terbaru, Gus Ipul masih Tertinggi, Tetapi Masih Ada Kemungkinan Kalah
wakil gubernur Jatim saat ini, Saifullah Yusuf masih menjadi yang tertinggi sebagai calon gubernur yang diunggulkan menang
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, Minggu (11/6/2017).
Hasilnya, wakil gubernur Jatim saat ini, Saifullah Yusuf masih menjadi yang tertinggi sebagai calon gubernur yang diunggulkan menang dengan 13,1 persen untuk pertanyaan spontan tentang siapa yang mereka pilih sebagai gubernur.
Setelah pria yang akrab Gus Ipul tersebut berturut-turut ada Tri Rismaharini (9,7 persen) dan Khofifah Indar Parawansa (5,8 persen).
Di bawah mereka ada juga nama Abdullah Azwar Anas (1,4 persen), Hasan Aminuddin (1,1, persen) hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 0,5 persen.
Namun, untuk pertanyaan semi terbuka terkait simulasi pemilihan langsung gubernur, nama Gus Ipul ada di angka 23,6 persen, kemudian diikuti oleh Risma (19,2 persen) dan Khofifah (15,7 persen).
Berdasarkan penjelasan peneliti Indikator, Hendro Prasetyo, angka tersebut masih berpotensi akan berubah.
Sebab, angka keterpilihan masing-masing figur masih di bawah 25 persen. Kedua, pemilih Jatim yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi, yakni sebesar 61,4 persen.
"Untuk bisa terpilih, angkanya harus di atas 30 persen, atau paling tidak dengan selisih 25 persen. Untuk saat ini, hasil masih sangat awal dan perubahan masih bisa terjadi," ujar Hendro kepada pada acara temu jurnalis di salah satu rumah makan di Surabaya pusat.
Meskipun demikian, kepopuleran masing-masing figur teratas akan menjadi bekal potensial pada pilkada mendatang.
Misalnya saja, Gus Ipul yang populer sebagai tokoh agama (19 persen) dan figur NU (12 persen).
Kemudian, Khofifah populer dengan perhatiannya kepada rakyat (23 persen). Kemudian Risma yang juga populer, selain perhatian kepada rakyat (20 persen), juga sudah terbukti nyata degan hasil kerjanya (23 persen) dan tegas serta berwibawa (24 persen).
Risma yang saat ini menjabat Walikota Surabaya memang terkenal tegas dengan banyak prestasi.
Kemudian, Khofifah yang kini menjabat Menteri Sosial RI memang kerap meluncurkan program bantuan yang pro rakyat.
"Sebelum potensial terpilih, masing-masing calon harus punya kepopuleran yang tinggi pula. Sebab, konstituen pasti enggan memilih kandidat yang tak dikenalnya. Sehingga, masing-masing figur in masih memiliki peluang sama besar," pungkas Hendro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.