TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - BRI cabang Kudus ramai nasabah dengan tujuan menukarkan uang beragam pecahan, Selasa (13/6/2017) siang.

Sebut saja, Lani atau Herlani Siti Hidayanti baru saja menukarkan uang pecahan Rp100.000 sebanyak Rp12 juta, menjadi beberapa pecahan mata uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil.

"Ini tadi tukarkan uang, pecahan Rp20.000 sejumlah Rp2 juta, pecahan Rp10.000 senilai Rp5 juta, dan pecahan Rp5.000 juga sejumlah Rp5 juta," kata Lani.

Disampaikan, tradisi saat lebaran di keluarganya adalah membagi-bagikan sejumlah uang, kepada saudara dan handai taulan yang datang bersilaturrahim.

"Ya nanti dibagi-bagikan ke keponakan, saudara dan hanai taulan yang datang ke rumah saat lebaran, jadi pecahannya uangnya bermacam-macam, dan semua cetakan baru," ujarnya.

Menurut dia, anak-anak cenderung menyukai uang cetakan baru. Oleh karena itu, ia rela antri di bank guna bisa mendapatkan sejumlah uang dengan cetakan baru.

"Ini tadi sebagian uang versi baru, dan sebagian lainnya versi lama, tapi ndak apa-apa, yang penting cetakannya baru, anak-anak pasti suka," tutur dia.

Manager Operasional BRI Kudus, Subkhan Efendi, mengatakan pada tahun ini bank plat merah itu, ditunjuk sebagai pengelola kas Bank Indonesia (BI).

Sehingga, mekanisme untuk penukaran uang dari masyarakat menjadi lebih mudah.

"Karena kas-nya BI ada di sini, jadi tak perlu jauh-jauh ke Semarang, seperti tahun-tahun sebelumnya," kata dia. 

Menurut Subkhan, semua teller di BRI cabang Kudus bisa melayani penukaran uang cetakan baru. Hanya, ujar dia, untuk satu mata pecahan uang, dibatasi hanya dua bundel. "Ini dimaksudkan untuk pemerataan, agar semua bisa turut menukarkan," ujarnya.

Dikatakan, pihaknya melayani penukaran uang sejak tangal 23 Mei - 23 Juni mendatang. Hingga saat ini, menurut dia, BRI telah melayani penukaran beragai macam pecahan mata uang, dengan hampir Rp 100 miliar.

"Kita didroping dari BI, untuk seluruh wilayah Kudus, total Rp 576 miliar. Dari sejumlah itu, BRI saja mendapat alokasi Rp 100 miliar, kalau ini nanti masih belum mencukupi, kita minta dropping lagi sekitar Rp20 miliar," terangnya.

Dari ratusan miliar uang, dengan berbagai macam pecahan tersebut, menurut Subhkan, paling banyak diminati adalah pecahan Rp10.000. Dikatakan, uang pecahan ini paling fleksibel. (Tribun Jateng/Yayan Isro' Roziki)