Belajar Bersyukur dari Mbah Karti, Pengumpul Koran Bekas Alas Salat
Mbah Karti (60) darinya kita belajar bersyukur. Ia mengumpulkan koran bekas untuk yang membutuhkan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Franciskus Ariel Setiaputa
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Nenek Karti (70) perlahan memunguti koran bekas jemaah gunakan sebagai alas untuk salat Idul Fitri di Lapangan Pancasila, Kota Salatiga, Minggu (25/6/2017).
Ditemui Tribun Jateng sekitar pukul 14.00 WIB, Mbah Karti menyewa sebuah dokar untuk mengangkut tumpukan koran yang ia kumpulkan untuk dibawa ke tukang rosok di Jalan Sinoman.
"Iki tak dol kanggo sing golek ( ini saya jual bagi yang mencari)," kata Mbah Karti dengan raut wajah senang.
Perempuan lanjut usia yang beralamat di Jalan Sinoman itu menuturkan, biaya sewa dokar lebih mahal yakni Rp 60 ribu, daripada harga setumpuk koran yang menurutnya hanya laku Rp 40 ribu saja.
"Aku mbayar karo bapake Rp 60 ribu (Saya membayar Rp 60 ribu kepada kusir). Yo wes ben, aku karo sodakoh ( Ya biarin saja, saya sambil bersedekah)," kata Mbah Karti.
Mbah Karti tak mempersoalkan bila koran bekas yang ia jual hanya laku Rp 40 ribu sementara ia harus membayar biaya sewa dokar sebesar Rp 60 ribu.
"Iki engko tak dol 40 ribu rupiah ora popo. Aku karo zakat. (Nanti Saya jual Rp 40 ribu tidak apa-apa). Karo pakne niki gawe tuku rokok (dengan Pak Kusir, untuk membeli rokok). Mumpung lebaran," imbuh dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.