Habib Luthfi: Kapan Majunya Umat Islam?
Keluarga Ketapang di Jakarta Raya (Kapang Jaya) mengadakan acara halal bihalal dengan menghadirkan pembicara Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Pada hari raya Idul Fitri 1438 H ini, Keluarga Ketapang di Jakarta Raya (Kapang Jaya) mengadakan acara halal bihalal dengan menghadirkan pembicara Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan.
Agenda rutin tahunan ini digelar di Masjid Jami Al Hidayah Desa Ketapang Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (27/6/2017) malam.
Selain Habib Luthfi, acara bertajuk “Ketapang Bersalawat” yang dihadiri ribuan pengunjung itu juga menghadirkan Habib Sholahuddin Al Kaff dan Ustadz Abdul Kholid Ma’rufi sebagai pembicara.
Baca: Anggota GNPF MUI Dapat Rp 1 T Dari Jokowi? Bachtiar Nasir: Itu Hoax!
Hadir pula Ketua Dewan Pembina Kapang Jaya H. Ratiyan, Presiden Kapang Jaya Karyudi Sutajah Putra dan Kepala Desa Ketapang Kuswadi. Adapun santunan kepada sekitar 400 dhuafa dibagikan sehari menjelang Idul Fitri.
Dalam tausiahnya, Habib Luthfi berpesan agar Idul Fitri dijadikan momentum untuk mempererat tali persaudaraan di antara sesama anak bangsa.
“Saya malu, soal politik ribut, Lebaran pun bila tidak bersamaan akan ribut. Untung Lebaran tahun ini bersamaan. Kapan majunya umat Islam?" ungkap Rais Am Jamiyah Ahluth Thariqah al Mutabarah an-Nahdiyah dan juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng ini.
Ia pun meminta bangsa ini, terutama umat Islam, untuk meningkatkan kekompakan sebagaimana anggota badan kita juga kompak. "Kalau kita kompak, betapa hebatnya," cetus Habib Luthfi.
Di pihak lain, kata Luthfi, bangsa-bangsa lain sudah maju.
"Mereka sudah banyak menciptakan teknologi, sementara kita belum mampu. Kemajuan teknologi itu hanya bagian sangat kecil dari Al Quran yang di dalamnya terdapat ilmu yang sangat luas," jelas Luthfi yang menyampaikan tausiahnya lebih banyak dalam bahasa Jawa.
Namun, ia juga mengaku prihatin karena ternyata kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif, antara lain pornografi yang mudah diakses anak-anak di bawah umur melalui internet. "Mbuh kuwi sing ngajari sapa (entah itu siapa yang mengajari, red)," sesalnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Ketapang Bersalawat Ranoto menyampaikan ucapan terima kasih kepada para anggota Kapang Jaya, yakni para perantau yang mengadu nasib di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang telah berpartisipasi menyisihkan sebagaian rezekinya untuk biaya acara tersebut, salah satunya untuk santunan kepada sekitar 400 dhuafa.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan seperti Ansor dan Banser, serta masyarakat Desa Ketapang yang juga telah berpartisipasi dalam acara ini.
Adapun Presiden Kapang Jaya Karyudi Sutajah Putra berpesan agar seluruh anggota Kapang Jaya merapatkan barisan.
Selain agar bisa bergotong-royong dan saling menolong di antara sesama anggota, lebih dari itu ialah membantu masyarakat di tanah kelahirannya. “Gotong-royong itu mutlak diperlukan, apalagi seperti kita yang hidup di perantauan,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.