Tolak ISIS Warga Sambirejo Timur Bikin Tulisan Ini di Jalan Desa
Pascatewasnya Ardial, sejumlah polisi berpakaian sipil berbondong-bondong mendatangi kediaman orangtua almarhum Ardial di Tembung
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tewasnya Ardial Ramadhana, satu dari sejumlah simpatisan ISIS setelah membunuh petugas Polda Sumut Ipda (anumerta) M Sigalingging saat Idul Fitri memancing reaksi keras dari warga yang tinggal di Jl Makmur, Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pascatewasnya Ardial, sejumlah polisi berpakaian sipil berbondong-bondong mendatangi kediaman orangtua almarhum Ardial di Tembung.
Karena merasa tidak nyaman dengan kedatangan petugas, warga pun berinisiatif membuat penolakan kedatangan jenazah pria berusia 30 tahunan tersebut.
Warga berkumpul di depan Gang Dahlia 33, rumah orangtua Ardial.
Selain menolak jenazah, warga dengan tegas menolak keberadaan ISIS di kampung mereka.
Warga yang melakukan penolakan lantas mencat jalan raya, tepat di depan gang masuk rumah orangtua Ardial.
"Ini bentuk penolakan kami terhadap ISIS. Tak satupun dari anggota ISIS yang boleh tinggal di kampung ini," kata Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Sambirejo Timur, Pujiono (50), Rabu (28/6/2017).
Disela wawancara, Pujiono yang memegang cat pilox lantas berdiri di tengah jalan raya.
Ia membuat tulisan di tengah jalan Tolak ISIS Desa Kami Bukan Desa Teroris.
Saat Pujiono mencat jalan, pengendara motor dan mobil diminta berhenti sementara waktu.
Sebagian warga lantas menyerukan para tetangga untuk sama-sama menolak keberadaan ISIS.
"Sampai kapanpun sel-sel ISIS tidak boleh ada di kampung kami. Mereka harus dimusnahkan dari muka bumi ini," ungkap pria berkacamata ini dengan nada berapi-api. (Ray/tribun-medan.com)