Jalan Tol Jakarta-Cikampek Macet, Banyak Mobil Kehabisan Bensin
Dalam menjalankan tugasnya, Satgas BBM ini membawa sepeda motor dengan mengangkut hingga 3 kaleng pertamax berisi 10 liter.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Ratusan liter BBM jenis pertamax didistribusikan para petugas Satgas BBM dari PT Pertamina yang ditugaskan mengantar BBM pada pemudik yang kehabisan BBM di ruas tol yang berdekatan dengan rest area KM 62 Tol Jakarta - Cikampek (Japek) arah Jakarta, sejak Rabu (28/6) hingga Kamis (29/6).
"Saat arus balik kami standbye di rest area KM 62 sejak dua hari lalu. Selama dua hari, paling sedikit sehari menghabiskan 200 liter pertamax," ujar Iwan (40), petugas Satgas BBM saat ditemui di rest area KM 62, Jumat (30/6).
Dalam menjalankan tugasnya, Satgas BBM ini membawa sepeda motor dengan mengangkut hingga 3 kaleng pertamax berisi 10 liter. Mereka akan mendatangi pemudik yang membutuhkan BBM.
"Kamis (29/6) kemarin Tol Japek macet, banyak sekali pemudik terjebak macet dam membutuhkan BBM sedangkan mereka kesulitan mengakses rest area KM 62 karena padat. Jadi kami dibantu polisi dengan dikawal mengirim BBM pada pemudik," ujarnya.
Rata-rata, pemudik yang dilayani pengisian BBM adalah pemudik yang indikator BBM di kendaraannya kurang dari satu strip.
Jika masih lebih dari satu strip, mereka diarahkan untuk mengisi di rest area selanjutnya.
"Selama arus mudik dan balik banyak yang kekurangan BBM bahkan ada yang sampai habis saat terjebak macet. Kami layani yang indikator BBM nya kurang dari satu strip, minimum pembelian 10 liter," ujarnya.
Saat arus mudik, Iwan dan Agung Munir (40) rekannnha sesama petugas Satgas BBM, ditugaskan di rest area KM 57 arah Cikampek.
Saat itu, dalam sehari mereka paling sedikit menghabiskan 500 liter.
"Saat arus mudik lebih banyak lagi karena macetnya panjang. Rata-rata permintaan BBM tinggi saat malam hari," ujar Agung.
Selama bertugas, ia banyak menemukan pemudik yang kelelahan dan stres.
Kadang, ia jadi sasaran para pemudik yang ngedumel. Keduanya mengetahui pemudik membutuhkan BBM dari polisi yang berjaga.
"Banyak yang kelelahan, minta masuk rest area tapi susah, akhirnya ngedumel. Kami slow aja, karena paham juga mereka sudah jalan jauh, macet dan kelelahan," katanya. (men/tribunjabar)