Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Jerman yang Hilang di Gunung Sibayak Ditemukan Tewas, Diduga Sempat Kesasar Akibat Kabut

Kondisi tanpa busana, terhimpit batu dan terendam air di Air Terjun Dua Warna, di wilayah Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Warga Jerman yang Hilang di Gunung Sibayak Ditemukan Tewas, Diduga Sempat Kesasar Akibat Kabut
KOMPAS.com/Mei Leandha
Tim SAR gabungan berhasil menemukan Wolter Klaus (49) warga negara Jerman yang hilang saat mendaki seorang diri ke Gunung Sibayak, Kamis (29/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wolter Klaus (49), warga negara Jerman yang hilang saat mendaki seorang diri ke Gunung Sibayak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, akhirnya ditemukan.

Jasad Klaus ditemukan dalam kondisi tanpa busana, terhimpit batu dan terendam air di Air Terjun Dua Warna, di wilayah Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Lokasi tersebut berada sekitar 20 kilometer dari tempat terakhir Klaus terlihat.

"Kondisinya korban masih bisa dikenali. Tubuhnya berada di antara batu dan air dengan posisi telanjang. Tidak ada barang-barang miliknya ditemukan di dekatnya."

Demikian dikatakan Adi Pandawa, salah seorang anggota tim gabungan dari SAR Medan yang dihubungi Kompas.com, Kamis (28/6/2017).

Adi tidak menjawab apakah Klaus sebelum tewas jatuh tergelincir ke jurang.

"Aku bisa jamin korban mengikuti jalur Yamada atau Pintau lalu kesasar. Karena jalur datang dan pulang Sibayak, kan tidak cuma satu."

Berita Rekomendasi

"Mungkin karena keterangan awal ada kabut, bisa jadi dia salah arah. Jatuh di sekitar Pintau lalu hanyut sampai air terjun," ucap dia.

Budiawan, Kepala Kantor SAR Medan yang turun langsung dalam operasi pencarian mengatakan, penyisiran yang dilakukan hari ini berada di dua koordinat dengan 42 personel.

Ikut serta dalam pencarian ini keluarga korban, yakni adik kandung dan adik ipar Klaus.

Sepekan pencarian, tim SAR Gabungan tidak menemukan jejak apa pun.

Budiawan mengaku sudah bertanya kepada keluarga korban apakah pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan. Sebab, standar prosedur pencarian hanya berlangsung selama tujuh hari kerja.

Kalau pihak keluarga meminta agar waktu pencarian ditambah, maka biaya yang dibutuhkan ditanggung pihak keluarga.

"Kemarin, pihak keluarga belum memutuskan soal waktu pencarian. Mereka akan membicarakannya dulu dengan Kedubes Jerman," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Klaus dikabarkan hilang oleh pihak Hotel Sibayak ke Polisi Sektor Berastagi, Kabupaten Karo.

Klaus tidak kembali ke kamar nomor 120 yang disewanya pada Rabu (21/6/ 2017).

Resepsionis hotel, Johanes Tarigan, mengatakan, Klaus check-insekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, dia sempat mengatakan akan mendaki Gunung Sibayak.

Saat dilakukan pengecekan di pos redistribusi pendakian Gunung Sibayak di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, nama Klaus terdaftar di buku register pendakian.

Dia masuk pada Rabu pukul 14.45 WIB. Besoknya, Kamis sekitar pukul 15.00 WIB, pihak hotel menelepon ke kamar Klaus apakah akan check-out atau memperpanjang kamarnya.

Namun tidak ada jawaban dari kamar itu. Ketika diperiksa, hanya ditemukan barang-barangnya saja.

Hari itu juga, sempat dilakukan pencarian di seputaran kaki gunung berapi aktif setinggi 2.094 meter dpl tersebut. Namun, kondisi cuaca tidak memungkinkan, hingga pencarian dihentikan.

Keesokan harinya, tim SAR gabungan turun melakukan operasi pencarian hingga ditemukan hari ini.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas