Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tukang Parkir Meregang Nyawa Tersengat Listrik saat Menurunkan Billboard yang Nyangkut

Benyamin Radu Bani (45) meregang nyawa setelah tersengat arus listrik, Sabtu (1/7/2017) malam di World Brand Factory (WBF) Kuta, Badung, Bali.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tukang Parkir Meregang Nyawa Tersengat Listrik saat Menurunkan Billboard yang Nyangkut
TRIBUNNEWS.COM/HENDRA GUNAWAN
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Widyartha Suryawan

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Benyamin Radu Bani (45) meregang nyawa setelah tersengat arus listrik, Sabtu (1/7/2017) malam di World Brand Factory (WBF) Kuta, Badung, Bali.

Korban yang sering disapa Kesi ini merupakan tukang parkir yang bertugas di WBF.

Kejadian tersebut dilihat langsung oleh Wayan Srijaya (35), rekan kerja korban sesama tukang parkir.

Menurut keterangan Srijaya, korban sempat mengatakan kepada dirinya ingin menurunkan billboard yang jatuh dan nyantol di atas gardu listrik PLN di depan WBF.

"Katanya, biar kalau hujan tidak terkena listrik dan bisa mengakibatkan terbakar," ujar Srijaya.

Srijaya sempat melarang korban untuk naik karena berbahaya.

Berita Rekomendasi

Tetapi korban tetap bersikukuh dengan pendiriannya.

Ia lalu naik ke atas tiang billboard sembari membawa tongkat untuk menurunkan billboard yang nyangkut di atas gardu listrik tersebut.

Selang beberapa waktu, ketika Srijaya mengatur parkir, tiba-tiba terdengar suara ledakan dan mendapati korban jatuh dari atas.

Korban terjatuh menimpa pagar pelinggih dan tergeletak di areal pelinggih.

Melihat kejadian tersebut, Srijaya memanggil teman-temannya untuk membawa korban keluar dari areal pelinggih.

Kepala bagian belakang korban mengeluarkan banyak darah.

Selain itu, kulit korban juga melepuh dan diduga akibat sengatan listrik.

Belum sempat tertolong, korban sudah meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, kepolisian langsung mendatangi TKP dan memasang police line.

Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara ketika dikonfirmasi Tribun Bali mengatakan lokasi billboard milik WBF terlalu mepet dengan gardu listrik dan sangat berbahaya, terlebih lagi tegangan tinggi.

Menurut Kompol Sumara, di saat musim hujan itu berpotensi mengundang bahaya dan bisa menimbulkan korban jiwa.

"Untuk itu kami sarankan, sekali pun orientasi bisnis adalah profit, namun tetap harus memperhatikan keamanan lingkungan," ujar Kompol Sumara.

Meskipun ada faktor kelalaian korban, Kompol Sumara mengatakan tetap perlu adanya koordinasi dengan instansi terkait tentang penempatan billboard.

Dalam kasus WBF, posisi billboard sangat mepet dengan gardu listrik dan di bawahnya ada pelinggih.

"Sesuai SOP, kami bawa korban ke RS dan meminta keluarganya untuk membuat laporan serta koordinasi dengan medis tentang penyebab kematiannya," imbuh Kompol Sumara.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas