Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kawanan Perampok Sandera Resdianto dan Istrinya, Harta Benda Senilai Rp 25 Juta Disikat

Resdianto (35), warga Desa Kota Negara, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara menjadi korban perampokan, Sabtu (1/7/2017) akhir pekan lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kawanan Perampok Sandera Resdianto dan Istrinya, Harta Benda Senilai Rp 25 Juta Disikat
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, SUNGKAI UTARA - Resdianto (35), warga Desa Kota Negara, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara menjadi korban perampokan, Sabtu (1/7/2017) akhir pekan lalu sekira pukul 01.30 WIB.

Menurut Resdianto, pelaku berjumlah lima orang. Mereka mengendarai sepeda motor dan membawa senjata api.

Sebelum masuk rumah, komplotan ini mendobrak pintu depan.

"Mereka menyandera saya dan istri. Kami tidak dianiaya, tidak diikat, tidak dilukai. Hanya diancam," ujar Resdianto melalui ponsel, Sabtu.

Saat itu, Resdianto sempat mengatakan kepada para pelaku bahwa ia sudah tidak memiliki uang.

"Aku ra nduwe duit bar Lebaran (saya tidak punya uang lagi setelah Lebaran)," katanya.

Akan tetapi, para pelaku tidak percaya. Mereka kemudian mengacak-acak rumah korban dan mengambil harta benda yang ada.

BERITA REKOMENDASI

"Kerugian kurang lebih Rp 25 juta," ujar Resdianto.

Selain uang tunai, informasi yang dihimpun Tribun Lampung, para pelaku juga menggasak perhiasan emas dan satu unit ponsel merek Oppo.

Kapolres Lampura Ajun Komisaris Besar Esmed Eryadi membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Ia memastikan para pelaku telah teridentifikasi.

Esmed mengungkapkan, para pelaku menggunakan modus operandi lama, yakni mendobrak pintu rumah korban, kemudian masuk dan merampas harta benda.

"Korban tidak dilukai atau dianiaya," katanya melalui ponsel, Minggu (2/7/2017).


Sebelum awal Juli ini, rentetan perampokan terjadi di Lampura sepanjang Juni.

Tercatat ada tujuh aksi perampokan. Terakhir, 18 Juni, perampok beraksi di rumah Sulawan (52), warga Lingkungan 1, RT 4, Desa Iso Rejo, Kecamatan Bunga Mayang.

Polisi memperkirakan, pelaku berjumlah enam orang. Lima orang di antaranya masuk ke rumah, sedangkan seorang lainnya di luar rumah mengawasi keadaan.

"Lima pelaku masuk ke rumah korban dengan memanjat pagar rumah. Mereka lalu mendobrak pintu depan menggunakan kayu balok," ujar Kapolsek Sungkai Selatan Ajun Komisaris Zairin saat itu.

Setelah masuk rumah, para pelaku mengikat Sulawan beserta istri dan dua anaknya.

Komplotan itu lalu menyikat uang Rp 10 juta, ratusan bungkus rokok berkisar Rp 5 juta, serta satu unit ponsel.

Empat hari sebelumnya, 14 Juni, perampokan menimpa Bedi Barata (44), warga Kampung Bugel, Desa Kadu Agun, Kecamatan Tiga Raksa, Kabupaten Tangerang Selatan, Banten.

Pelaku merampas mobil rentalnya, Avanza B 7377 CK, serta tiga unit ponsel dan uang Rp 600 ribu di jalan Desa Bangi, Kecamatan Abung Kunang, Lampura.

Perampok bahkan bertindak nekat dengan menusuk leher Bedi hingga luka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Handayani, Kotabumi.

Sebelumnya lagi, dalam waktu 11 hari, lima peristiwa perampokan terjadi di Lampura. Kerugian materi dari lima perampokan itu hampir Rp 1 miliar.

Satu peristiwa di antaranya diwarnai aksi penyanderaan anak korban yang berusia 11 tahun.

Para pelaku meninggalkan anak tersebut di pos ronda perempatan Desa Sri Bandung, Kecamatan Abung Tengah.

Lebih Aman Simpan di Bank
Polres Lampura telah mengimbau agar warga tidak menyimpan uang tunai dalam jumlah banyak di dalam rumah.
Kepolisian menyarankan warga menaruh uang di bank agar lebih aman.

"Simpanlah uang di bank. Lebih aman," imbau Kapolres Lampura Ajun Komisaris Besar Esmed Eryadi.

Terkait dugaan adanya upaya menciptakan suasana tak kondusif menjelang Pilkada 2018 dari rentetan perampokan di Lampura, Esmed menampiknya.

"Mengenai hal itu, penyelidikan kami belum sampai ke sana," kata Esmed.

Pol PP Patroli
Untuk menanggulangi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, Bupati Lampura Agung Ilmu Mangkunegara telah menginstruksikan agar Satuan Polisi Pamong Praja berpatroli di tempat-tempat rawan.

Patroli tersebut bekerjasama dengan Polres Lampura serta Kodim 0412.

"Sesuai instruksi bupati, keamanan harus meningkat demi keselamatan warga. Patroli bersama ini menggunakan kendaraan roda dua agar lebih mudah menyisiri tempat-tempat rawan," ujar Kepala Satpol PP Lampura Ajun Komisaris Besar Suratno, akhir pekan lalu.

Adapun jadwal patroli mulai sore hari pukul 16.00 WIB hingga malam hari. Pol PP telah memulai patroli tersebut sejak pertengahan Juni, termasuk saat musim mudik Lebaran.

Dalam patroli, Satpol PP mengerahkan 20 anggota yang terbagi menjadi dua tim. Mereka sudah berkeliling di Abung Surakarta, Abung Timur, Ogan Lima, dan Pekurun. Mereka juga bersiaga di jalan-jalan.

"Selama turun, kami melakukan tindakan pencegahan. Anggota kami bersama TNI dan Polri berpatroli sampai malam," kata Suratno seraya mengimbau warga menggiatkan ronda malam di lingkungan masing-masing demi keamanan.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas