Tidak Bisa Sediakan Mahar Saat Nikahi Perempuan NTT, Si Pria Lakukan Ini di Rumah Ortu Sang Istri
Nikahi perempuan NTT tergolong mahal dan disesuaikan pendidikan dan status sosial. Mahar bisa berupa gading hingga Uang Puluhan juta rupiah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Pos Kupang, Iyan Wonga
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG- Belis atau mahar dalam pernikahan masyarakat NTT dianggap sebagai bentuk penghargaan maupun penghormatan kepada perempuan yang akan dinikahi.
Pihak laki-laki yang tidak sanggup memberikan belis akan diminta mengabdi di rumah pihak perempuan.
Laki-laki akan tinggal bersama keluarga perempuan dan tidak bisa memboyong istri ke rumahnya.
Besaran belis dalam pernikahan di NTT di berbagai daerah berbeda-beda.
Namun umumnya besaran belis ditentukan oleh latar belakang pendidikan dan status sosial.
1. Meminang Gadis Manggarai
Untuk menyunting gadis Manggarai seorang laki-laki harus menyiapkan uang sekitar 75 juta hingga 500 juta rupiah.
Uang tersebut sudah termasuk pengganti belis hewan ternak yang diminta pihak perempuan.
Semakin tinggi status sosial atau pun latar belakang pendidikan gadis yang akan disunting makin besar pula belis yang harus disiapkan.
2. Mahalnya Gadis Sumba
Beban belis dalam adat Sumba bukan hanya menjadi urusan laki-laki. Perempuan pun harus menyiapkan imbalan untuk pihak laki-laki.
Belis yang disiapkan laki-laki diasosiasikan kepad benda-benda yang bersifat maskulin seperti kerbau, kuda, parang dan tombak, dan perhiasan.
Sedangkan perempuan, akan memberikan imbalan kepada laki-laki menggunakan benda-benda yang dekat dengan perempuan seperti babi dan kain tenun.
Jumlah belis tergantung kesepakatan. Untuk kalangan bangsawan sekiatr 30 puluhan ekor hewan ternak sedangkan belis untuk rakyat biasa berkisar antara 5-15 ekor hewan ternak.
3. Gading Gajah untuk Gadis Sikka
Dalam tata cara pernikahan masyarakat Sikka, calon pengantin laki-laki harus menyiapkan mas kawin berupa sepuluh gading gajah.
Ukuran gading gajah yang diminta pun beragam, mulai dari 30-60 cm hingga 1 meter.
Cukup banyak ya. Padahal harga gading berkisar antara 20-30 juta.
Jika dikalikan 10, berarti pihak laki-laki harus menyiapkan uang sekitar 200-300 juta untuk membeli gading.
Belum lagi pengeluaran untuk biaya pesta dan lain-lain.
4. Gading dan Ayam Rengki untuk Gadis Flores Timur dan Kabupaten Lembata
Masyarakat Flores Timur dan Lembata juga menjadikan gading gajah sebagai mas kawin dalam pernikahan.
Panjang pendeknya gading yang diminta pihak perempuan tergantung negosiasi antara pihak laki-laki dan perempuan.
Gading gajah yang disyaratkan umunya berukuran 1,25-2 meter dengan kisaran harga sekitar 200 juta rupiah.
Tidak hanya itu pihak laki-laki harus menyiapkan barang hantaran berupa arak, makanan, hasil pertanian, dan hasil ternak.
Setelah semua persyaratan di atas siap, pihak laki-laki juga diminta membawa satu atau dua ekor ayam bakar utuh yang didandani dan mengisap rokok. Ayam tersebut umumnya disebut ayam rengki.
5. Tidak Hanya Hewan Ternak, Laki-Laki Harus Memberikan Tanah untuk Mendapatkan Gadis Belu
Masyarakat Belu mengenal dua sistem perkawinan yaitu sistem perkawinan patrilineal (menurut garis keturunan ayah), dan sistem matrilineal (menurut garis keturunan ibu).
Keunikan dalam perkawinan patrilineal masyarakat Belu, mahar atau belis yang harus disiapkan terdiri atas uang perak, uang emas, tenun ikat dan sulam, hewan besar berupa babi, sapi dan kerbau, hingga belis berupa tanah atau kebun.
Wooooow, betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan laki-laki untuk mempersunting gadis NTT.