Jelang Yadnya Kasada, Ribuan Warga Antre Ambil Air Suci di Gua Widodaren di Pegunungan Tengger
Ribuan warga dari sejumlah daerah di Jawa Timur rela antre untuk mengambil air suci di Goa Widodaren, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Editor: Sugiyarto
Setelah itu, air akan diletakkan di atas bara api dan dicampuri bunga. Tak lama, sesepuh meminta kepada warga untuk minum air itu dan mengusapkannya ke muka mereka.
Setelah itu mereka diperbolehkan pulang. Bagi yang berkenan, diperbolehkan membawa air suci sebanyak mungkin tanpa ada aturan pengambilan. Namun, mereka harus rela mengantre dengan warga lainnya.
Sesepuh Tengger asal Desa Juwet, Kecamatan Tumpang, KabupatenMalang, Ponito mengatakan, tradisi mengambil air suci ini memang turun temurun.
Mata air di goa ini hanya boleh diambil sebelum kasada dan saat jumat legi.
"Air ini suci, dan dipercaya bisa membuat kulit tampak awet muda, lancar rejeki, lancar karir, menyembuhkan penyakit dan masih banyak lagi khasiatnya," katanya kepada Surya.
Dia menjelaskan, untuk sesaji ini sebenarnya tidak diwajibkan. Namun, berdasarkan sejarah dan cerita masyarakat tentang goa ini, maka siapapun yang datang harus membawa sesaji.
"Dulu, katanya disini itu dijadikan tempat bidadari myang turun dari kahyangan untuk mandi atau membersihkan diri. Suatu ketika, ada manusia meminta tolong bidadari ini yang kesulitan mendapatkan turunan," terangnya.
Selanjutnya, kata dia, bidadari itu, menyampaikan permintaan manusia pribumi itu ke Tuhan Yang Maha Esa.
Nah, dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan, manusia itu mendapatkan keturunan.
Sang pria pun kegirangan dan akan berterima kasih ke bidadari itu"Wujud terima kasihnya dalam bentuk membawakan sesaji di goa itu. Makanya, goa itu disebut sebagai goa widodaren sampai sekarang ini," pungkasnya.