TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Tabrakan beruntun terjadi di ruas tol Ungaran-Semarang km 25.400, Rabu (12/7/2017) petang, sekitar pukul 18.30 WIB. Kecelakaan ini melibatkan bus Rosalia Indah, Toyota Alphard, Toyota Rush dan sebuah Isuzu Panther.  

Petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi para korban. Dilaporkan ada tiga orang tewas dalam kejadian itu.

“Sementara ini korban tewas tiga orang, dua penumpang Alphard dan satu dari mobil Rush, dua mobil ini rusak berat,” sebut Zulhawary, petugas Basarnas Semarang yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban.

Sejauh ini masih ada informasi jelas mengenai penyebab kejadian. Efek kecelakaan ini, kemacetan parah terjadi di ruas jalan tol Ungaran-Semarang.

Kanit Laka Polres Semarang, Ipda Supeno dikutip Tribun Jateng mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

"Kecelakaan berawal saat mobil Isuzu Panther (bernopol H 8938 KF) yang dikemudikan Mustakim mengalami pecah ban dan menabrak pembatas jalan di bahu paling kiri," kata Supeno.

Posisi Panther yang sedikit menyerong ke kiri membuat pengemudi Toyota Rush yang melaju di belakangnya kaget dan mencoba menghindari tabrakan.

Mobil yang dikendarai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Salatiga, Bustanul Arifin, itu malah melaju tanpa kontrol hingga berbalik arah di lajur tengah jalan.

Kondisi ini membuat pengemudi Toyota Alphard yang ada di belakang Toyota Rush berusaha menghindari tabrakan.

"Melihat mobil Rush melintang di lajur tengah, mobil Alphard mengambil sisi paling kanan dan mengurangi kecepatan untuk menghindari mobil Rush lalu menyalakan lampu hazard (peringatan)," sambung Supeno.

Namun, bus Rosalia Indah bernopol AD 1602 AU jurusan Wonogiri-Merak yang dikemudikan Purnawan Puji Hastono (43), warga Klego, Boyolali, tidak mampu menghindari mobil Rush dan Alphard yang berada di depannya.

"Tabrakan pun akhirnya tidak bisa dihindari. Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi Rush meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka. Korban telah dibawa ke RSUD Ungaran," ujarnya.

Kejadian tersebut langsung ditangani Satlantas Polres Semarang. Evakuasi dibantu warga dan SAR Semarang. 

Suharno/ Tribun Jateng