Satu Lagi Jaringan Bom Panci Gagal Ledakkan Rumah Makan di Bandung
Densus 88 Antiteror bersama Polda Jabar kembali menangkap satu terduga teroris berinisial AR yang diduga memiliki keterlibatan dengan bom panci.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersama Polda Jabar kembali menangkap satu terduga teroris berinisial AR (25) yang diduga memiliki keterlibatan dengan bom panci Buahbatu, Kota Bandung.
"Pada Kamis sekira pukul 08.15 WIB telah dilakukan pengangkapan terhadap tersangka AR yang diduga terlibat bom panci," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus di Bandung, Kamis (13/7/2017).
Yusri mengatakan, AR ditangkap di Jalan Bandir, Desa Manggunghardja, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
AR diduga membantu dalam perakitan bom panci dan akan melakukan peledakan di Kota Bandung.
"AR adalah saudara AW yang tertangkap sebelumnya di wilayah Buah Batu," ujarnya.
Agus Wiguna (AW) ditangkap polisi pada Sabtu (8/7/2017), setelah sebuah bom panci meledak di kamar kontrakannya di kawasan Buah Batu, Bandung.
Penangkapan AR menambah deretan pengungkapan jaringan sel baru bom panci setelah sebelumnya polisi menangkap Agus Wiguna, Ade Arif Sarifudin, dan Kodar.
Setelah penangkapan Agus Wiguna, kemudian mengarah ke pelaku lain yakni Ade Arif serta Kodar yang ditangkap di lokasi berbeda pada Selasa (11/7/2017) malam.
Ade Arif ditangkap di daerah Cibiru, Kota Bandung, sementara Kodar ditangkap di Tasikmalaya, Jawa Barat. Seluruh pelaku diketahui berencana meledakkan bom panci di tiga lokasi berbeda yang ada di Kota Bandung.
Anggota Densus 88 juga melakukan penggeledahan terhadap rumah AR. Saat penggeledahan berlangsung, warga sekitar dilarang mendekati rumah AR.
Saat penggeledahan berlangsung, seorang perempuan berkerudung biru menggunakan gamis dipapah anggota polwan berjalan memasuki rumah AR. Ketika dipapah, perempuan itu langsung menangis kencang.
"Ketika kami melakukan penggeledahan, ada istri dan anak AR," ujar Yusri Yunus.
AR sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas di sebuah pabrik.
"Hasil interogasi awal, AR ini bersama-sama dengan Agus Wiguna dan Adi Arif yang telah berhasil kami amankan, merencanakan pengeboman di beberapa tempat di Bandung," ujar Yusri.
Diungkapkan, Agus, Ade Arif, dan Kodar sempat gagal meledakkan bom di sebuah rumah makan di Bandung pada Mei 2017.
"Memang sejak Mei kelompok ini sudah merencanakan meledakkan rumah makan di Astana Anyar menggunakan bom 1,5 kilogram," ujar Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, bom tersebut sempat disimpan di dekat rumah makan itu. Namun karena ada kesalahan dalam proses perakitannya, bom gagal meledak.
Karena gagal, mereka kembali membuat bom yang dirakit dalam sebuah kaleng. Pembuatan dilakukan di kamar kontrakan Agus di Buah Batu. Percobaan kedua kembali gagal, karena setelah diuji hanya mengeluarkan asap.
"Membuat bom berdaya ledak 90 miligram tapi belum sempurna. Nggak ada ada ledakan, baru asap, jadi dibuang ke sungai depan kos," ujarnya.
Pada percobaan ketiga, pelaku kembali membuat bom berdaya ledak 60 miligram. Namun sebelum diledakkan di lokasi yang telah ditentukan, bom keburu meledak terlebih dahulu di kontrakan Agus pada Sabtu lalu.
Berdasarkan pengakuan Agus, ia berencana meledakkan bom di rumah makan di Astanaanyar, Gereja di Buah Batu, dan sebuah kafe di Braga, 16 Juli 2017. (tribunjabar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.