Korban Miliki Riwayat Jantung Bocor, Keluarga Tak Mengizinkan Visum
Lantaran tak mendapat izin dari keluarga, akhirnya korban langsung dikembalikan ke rumah duka.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapolsek Sungai Raya, AKP Haryanto mengatakan korban awalnya akan melaksanakan visum.
Namun masih menunggu dari persetujuan dari pihak keluarga.
"Pihak keluarga tak mengizinkan untuk visum. Sebab, menyadari korban punya riwayat jantung bocor," kata Kapolsek.
Lantaran tak mendapat izin dari keluarga, akhirnya korban langsung dikembalikan ke rumah duka.
"Proses pendalaman sudah kami lakukan. Hanya untuk visum yang tak dilakukan lantaran tak mendapat ijin keluarga," pungkasnya.
Korban meninggal dunia sepulang sekolah hari pertamanya di SMA Bhayangkari di kediaman rekannya, di Depan Gang Mustika I Jalan Parit Bugis, Tanjung Raya 2 dan sebelum meninggal kornam sempat minum air soft drink campur susu di warung kopi.
Pulangnya di rumah kawan yang bersamanya, korban merasa sakit kepala dan meminta air putih, sebelum baring dengan bantal warna merah di ruang tamu dekat sofa.
"Tak nyangka, tadi masih ketemu pulang sekolah. Bergurau karena kita hari pertama pembagian kelas, jadi ketemu pulangnya saja," ujar Adit teman sekolah korban.
Adit bersama rekan lainnya, yang satu sekolah semasa SMP-nya, memenuhi rumah duka.
Mereka mengintip untuk melihat jenazah korban melalui jendela kaca.