Laporan Wartawan Surya, Anas Miftakhudin

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terkuak berapa kali Inul Vizta Kediri, tempat karaoke keluarga, menyediakan penari perempuan bugil setelah manajernya Ilham jadi tersangka.

Dalam penyidikan Polda Jawa Timur, Ilham juga menerima fee dari penari striptis yang dipanggilnya untuk memenuhi hasrat konsumen.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera didampingi Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra, menjelaskan tersangka mengaku tiga kali mendatangkan penari striptis ke Inul Vizta.

Namun siapa saja pelanggan yang membooking penari striptis, Ilham mengaku tidak tahu. Di sinilah kemudian penyidik mencecarnya karena tamu tak dikenal tak bakal dilayani.

Diduga, penggemar penari striptis itu adalah kalangan yang sudah kerap datang ke Inul Vizta atau kenal dengan Ilham yang menjadi manajer di situ.

"Di Inul Vizta memang tidak menyediakan pemandu lagu, tapi Ilham yang menghubungi cewek dari luar," jelas AKBP Rama kepada wartawan pada Senin (17/7/2017).

Cewek yang didatangkan Ilham dijamin memebrikan layanan yang dapat memuaskan konsumen. Beberapa cewek sudah masuk dalam data base Ilham dan siap didatangkan.

Promosinya, cewek yang didatangkan itu bisa melayani tarian striptis. Tak pelak, konsumen diduga berburu datang untuk melihat layanan itu.

Dalam bisnis aurat ini, tersangka juga kecipratan uang dari hasil tarian telanjang. Setiap cewek yang didatangkan, Ilham mendapat fee Rp 400 ribu dan saat penggerebekan berlangsung, yang diamankan sebanyak empat cewek.

Ketika penggerebekan berlangsung, salah satu cewek tengah melayani hubungan badan di dalam room.

Untuk menarik konsumen, Ilham memasang jaring laba-laba. Ia menyediakan cewek untuk menemani karaoke Rp 100 ribu per jam tapi minimal booking selama 3 jam.

Selain menemani tamu, cewek yang biasa disebut pemandu lagu itu bisa melayani tamu untuk tari striptis dengan tarif Rp 1 juta untuk 5 lagu.

"Si cewek juga bisa melayani hubungan badan di ruangan dengan tarif Rp 2 juta. Ternyata perbuatan itu telah sering dilakukan tersangka di tempat itu," ujar AKBP Rama.

Total uang yang diamankan saat penggerebekan berlangsung senilai Rp 9,6 juta yang ditengarai dari hasil striptis.

Lima buah ponsel, 1 bendel surat perjanjian bersama dalam waktu tertentu, 1 lembar fotokopi surat izin tentang usaha pariwisata dan 1 bendel bill room.