Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Ini Terpaksa Jual Usai Ditinggal Pergi Suami dalam Kondisi Hamil

STR terpaksa mengadu nasib di Surabaya karena susahnya mencari pekerjaan di kampungnya, Jabung, Malang

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Wanita Ini Terpaksa Jual Usai Ditinggal Pergi Suami dalam Kondisi Hamil
TRIBUNJATIM.COM/SUNDAH BAGUS WICAKSONO
STR (31), seorang wanita anak satu yang terpaksa menjadi kupu-kupu malam akibat ditinggal pergi oleh suaminya, tak henti-hentinya menangis saat diamankan petugas di kantor Satpol PP Surabaya, Jumat (21/7/2017) dini hari. STR terjaring razia saat menjajakan dirinya di sekitar bantaran rel kereta api Stasiun Tandes, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - STR (31), seorang perempuan pekerja seks komersial (PSK), tidak henti-hentinya menangis saat diamankan petugas dari Tim Asuhan Rembulan Malam II ke truk Satpol PP hingga pendataan di Kantor Satpol PP Surabaya, Jumat (21/7/2017) dini hari.

STR terjaring razia saat menjajakan dirinya di sekitar bantaran rel kereta api Stasiun Tandes, Surabaya.

Dari pengakuannya saat ditemui di Kantor Satpol PP Surabaya, STR terpaksa menjual diri setelah ditinggal oleh sang suami.

"Saya sudah ditinggal suami sejak masih mengandung anak kami, suami saya tiba-tiba pergi dan sampai sekarang tidak ada kabar," ucapnya lirih dengan berlinangan air mata.

STR baru satu bulan bekerja sebagai kupu-kupu malam di sekitaran Stasiun Tandes.

Ia mematok tarif  Rp 30 ribu sampai Rp 80 ribu untuk pelanggannya.

"Cuma Rp 30 ribu, kadang kalau banyak pelanggan ya bisa sampai Rp 80 ribu sehari. Ya beginilah susahnya membeli susu buat anak saya yang masih umur satu setengah tahun," imbuh STR pelan seraya mengusap air matanya dengan jaket yang ia bawa.

BERITA REKOMENDASI

STR terpaksa mengadu nasib di Surabaya karena susahnya mencari pekerjaan di kampungnya, Jabung, Malang.

"Awalnya saya ke sini karena ikut suami yang asli orang Sampang, Madura buat cari kerja. Tapi malah ditinggal entah ke mana, saya juga malu untuk pulang ke rumah orang tua di kampung," lanjutnya.

Sehari-hari, ibu satu anak ini harus bolak-balik menggunakan angkot dari kosnya di daerah Kendung, Surabaya ke Stasiun Tandes tempatnya mencari pelanggan.

"Naik angkot dari kos ke tempat kerja, anak saya bawa karena nggak ada lagi yang menjaga. Kalau ada pelanggan yang memanggil, anak saya titipkan ke warung-warung kopi sekitar.

Kalau sudah selesai, saya balik lagi menemui anak laki-laki saya," ujarnya masih dengan mata berkaca-kaca.


STR terpaksa dibawa ke Liponsos Surabaya karena dia tidak memiliki penjamin untuk menjemputnya pulang.
 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas