Uji Coba Wings Air Mulus, Penerbangan Komersil di Bandara Trunojoyo Dipercepat
Uji coba pesawat ATR 72 Wings Air milik PT Wings Abadi dari Bandara Juanda Surabaya, ke Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura berlangsung mulus.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Uji coba pesawat ATR 72 Wings Air milik PT Wings Abadi dari Bandara Juanda Surabaya, ke Bandara Trunojoyo Sumenep, Madura berlangsung mulus, Sabtu (22/7/2017).
Kedatangan pesawat tanpa penumpang dan hanya berisi kru pesawat dan manageman PT Wings Air itu disambut oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim dan jajaran Forpimda serta sejumlah SKPD di Pemkab Sumenep.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep Wahyu Siswoyo, menyebutkan uji coba atau tes penerbangan oleh Wings Air berjalan dengan baik dan tanpa ada kendala apapun.
Dengan demikian, maka Bandara Udara Trunojoyo Sumenep sudah bisa digunakan untuk pesawat menengah sejenis ATR 72 dengan kapasitas 70 orang penumpang.
"Ini membuktikan, bahwa Bandara Trunojoyo Sumenep sudah siap dan sangat layak untuk dibuka jalur komersil khususnya untuk pesawat menengah jenis ATR," ujarnya.
Baca: Cerita Jokowi di UGM, dari Tangga Keramat hingga Ditagih Sepeda oleh Mahasiswa
Setelah percobaan pengggunaan Bandara Trunojoyo oleh Wings Air maka selanjutnya akan ditentukan rencana penggunaan Bandara Trunojoyo untuk penerbangan komersil.
Sesuai permintaan PT Wings Air agar disediakan slot penerbangan dari Bandara Trunjoyo Sumenep ke Bundara Juanda Surabaya dapat dilanjutkan.
Bupati Sumenep, KH A Busyro Karim mengatakan, Bandara Trunojoyo sudah siap untuk penerbangan komersil khususnya untuk jenis pesawat menengah seperti pesawat ATR 72.
"Sebagaimana pernyataan pihak Wings Air, Bandara Trunojoyo ini siap dan layak untuk penerbangan komersil," tegasnya.
Menurut Busyro, uji coba penerbangan atau proving flight memang merupakan kewajiban sebelum penerbangan komersil dimulai.
Hasilnya memang dinilai layak, meski ada beberapa yang harus dibenahi. Seperti, sebagian aspal runway yang perlu diratakan, dan pembongkaran SMA PGRI harus selesai agar tidak ada obyek penghambat keselamatan penerbangan.
"Sebagian kecil sudah dilakukan dan dipastikan dalam minggu ini dan selesai," bebernya.
Target dimulainya penerbangan komersil dari Surabaya - Sumenep dan sebaliknya paling lambat akhir Desember 2017.
Tidak hanya itu saja, koneksi penerbangan nanti tidak hanya dari Sumenep - Surabaya, tetapi ke berbagai tujuan di tanah air bisa diakses dari Sumenep. (Surya/Mohammad Rifai)