Jari Firdaus Nyaris Putus Dikeroyok Oknum Polisi
Seorang juru parkir (jukir), Firdaus (19) mengalami insiden pengeroyokan oleh tiga orang tak dikenal di simpang tugu KB.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Lantaran tersinggung masalah parkir, seorang juru parkir (jukir), Firdaus (19) mengalami insiden pengeroyokan oleh tiga orang tak dikenal di simpang tugu KB Jalan KH Wahid Hasyim Kertapati Palembang, Rabu (19/7/2017) lalu sekitar pukul 19.30 WIB.
Bahkan, salah seorang yang melakukan pengeroyokan diduga oknum polisi.
Hal tersebut diketahui setelah korban mengalami luka bacok dan dipukul menggunakan gagang pistol.
Akibat kejadian itu, orangtua korban, Usman (52) warga Jalan Bungaran IV RT 16 RW 03 Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang yang tak terima akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polresta Palembang, Senin (24/7/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika Firdaus sedang menjaga parkir di sekitaran TKP. Lalu ia terlibat selisih paham dengan seorang pengunjung.
Baca: Pengakuan Pemandu Lagu Inul Vizta: Layanan Striptis hingga ML di Room Karaoke
Tak terima kemudian pengunjung tersebut pulang ke rumah dengan membawa tiga orang pelaku Denis Cs.
Tanpa basa-basi, lalu ketiganya pun langsung memukuli dan menganiaya secara membabi buta menggunakan senjata tajam yang menyebabkan korban nyaris pingsan karena banyak mengeluarkan darah.
"Pertama itu datang oknum polisi yang memukul pakai gagang pistol di kepala anak saya. Lalu mereka mengeroyok dengan menikam," ujarnya.
Setelah melihat korban tak berdaya kemudian para pelaku meninggalkan Firdaus di lokasi kejadian.
Akibat dari serangan menggunakan senjata tajam tersebut membuat Firdaus hampir kehilangan jari manis dan kelingkingnya karena terkena sabetan senjata tajam.
"Jari manis dan kelingking anak saya nyaris putus akibat ditikam tiga orang itu. Lalu mereka pun langsung melarikan diri," ungkap dia.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara mengatakan pihaknya telah menerima laporan tersebut dan akan segera menindaklanjutinya.