Konsumen Beras Maknyuss akan Ajukan Class Action
Dalam satu bulan dia bisa menghabiskan dua kantong Maknyussatau sepuluh kilogram, meski kadang kurang.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Terkait penggrebekan gudang beras di Bekasi yang diduga melakukan manipulasi kandungan beras, hal tersebut membuat konsumen kecewa.
Seperti diketahui salah satu merek yang diduga isinya dimanipulasi tersebut adalah beras merk Maknyuss dan merk Cap Ayam Jago.
Konsumen beras Maknyuss, Arsih Suharsih, mengaku kesal dan marah begitu mengetahui ada gudang beras yang digerebek dan merek beras yang sehari-hari dikonsumsi.
Arsih mengaku sudah mengkonsumsi beras tersebut selama satu tahunan ini.
"Setelah tau ada penggrebekan, aku kesal dong. Merasa marah karena tertipu. Takut kalo ada bahan kimia yang selama ini terkonsumsi," kata Arsih, Senin (24/7).
Arsih setiap hari bersama anggota keluarga lainnya mengkonsumsi beras Maknyuss.
Dalam satu bulan dia bisa menghabiskan dua kantong Maknyussatau sepuluh kilogram, meski kadang kurang.
Arsih mengatakan awalnya tidak tertarik dengan iklan maupun merek namun karena distok orangtua maka ia mengkonsumsi beras tersebut.
Kemudian akhirnya secara rutin dirinya membeli beras tersebut di toko modern berjejaring dan sering ada diskon yang diberikan, sehingga harga lebih murah.
"Secara penampakan, berasnya emang rapi, bulirnya konsisten dan jarang ada yang patah-patah. Secara rasa, biasa aja. Nggak seenak Mentik wangi," kata perempuan 34 tahun ini.
Terkait dengan adanya dugaan kasus manipulasi itu, dirinya berencana untuk tidak membeli beras dengan merk tersebut.
Dirinya pun sempat terpikirkan untuk melakukan class action dengan konsumen lain yang menjadi korban.
Kini dia berharap pemerintah benar benar melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
"Jangan sampai ada penipuan dan kecurangan seperti ini lagi," harapnya.
Tribun Jogja mencoba meminta tanggapan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkait dengan peredaran produk beras yang sama dengan yang digrebek di Bekasi.
Kepala Disperindag DIY Budi Antono mengatakan pihaknya sedang dalam koordinasi.
"Yang pasti sudah dalam koordinasi kami," kata Budi melalui pesan singkat. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.