Ikut Program Pemberdayaan Petani di Lampung Tengah Panen Bawang Merah 2,1 Ton
Mereka berhasil memanen bawang merah sebanyak 2,1 ton dari total luas lahan sekitar 0,5 hekta
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Senyum merekah dari para petani bawang merah di Anak Tuha, Lampung Tengah.
Mereka berhasil memanen bawang merah sebanyak 2,1 ton dari total luas lahan sekitar 0,5 hektar.
Para petani juga patut berterima kasih kepada PT Santosa Agrindo (SANTORI) yang juga anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) karena sudah menelurkan program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan tanaman bawang merah.
“Santori berhasil memanen sekitar 2,1 ton bawang merah dari luasan lahan sekitar 0,5 hektar, nantinya bawang ini akan diolah untuk menjadi bawang bibit. Nantinya bawang bibit akan digunakan untuk mengembangkan ujicoba di lahan petani dan ditanam kembali di demplot,” ujar Head of Unit PT Santosa Agrindo (SANTORI) Zamzam Qodaruddin dalam pernyataan persnya, Jumat(28/7/2017).
Rencananya kata ZamZam akan terdapat sekitar 20 orang petani yang akan menerima manfaat langsung dari program.
Bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, PT Santosa Agrindo (SANTORI) telah memberikan pelatihan kepada calon petani mitra mengenai dasar tehnik bertanam bawang.
“Sepanjang kegiatan panen ini kami juga melibatkan para calon petani mitra agar mereka juga mendapatkan pengalaman langsung. Selain pelatihan dalam kelas, petani mitra juga akan mendapatkan pelatihan lapangan mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman, hingga nantinya pengolahan masa panen,"kata ZamZam.
Program pengembangan sentra bawang di Anak Tuha selain bertujuan untuk mendukung program pemerintah terutama Kementrian Pertanian, juga merupakan bentuk komitmen PT Santosa Agrindo (SANTORI) terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi usaha.
“Program pengembangan Bawang Anak Tuha merupakan salah program unggulan Social Investment JAPFA. Pendekatan social investment mendorong agar program di masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan dan mandiri,”ujar Head of Social Investment Department JAPFA Comfeed, R Artsanti Alif.
Artsanti juga menjelaskan program pengembangan bawang Anak Tuha dikembangkan dengan model pengembangan kelompok tani dan berdasarkan prinsip bantuan bibit bergulir.
Sehingga nantinya penerima manfaat akan terus dapat berkembang setelah selesai satu putaran program.
“Pilihan JAPFA untuk mengembangkan bawang di Anak Tuha terutama karena harga jual bawang yang cenderung stabil, sehingga nantinya dapat mendorong kesejahateraan petani di sekitar lokasi usaha,” ujar Artsanti.
Lebih lanjut Artsanti menjelaskan bahwa pemilihan kegiatan di sektor pertanian dikarenakan PT Santosa Agrindo (SANTORI) memiliki produksi pupuk kandang dalam jumlah besar.
Sehingga pupuk kandang tersebut dapat dimanfaatkan oleh petani sekitar.
Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pupuk kandang tersebut hanya diberikan untuk petani yang memiliki kebun.
“Kami berharap program ini berkesinambungan karena terintegrasi dengan kegiatan bisnis SANTORI di Anak Tuha. Upaya besar tersebut merupakan komitmen JAPFA group untuk mewujudkan misinya ‘Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama’,” tutupnya.