Terobsesi Uang Berlipat, Dokter Gigi Tertipu Dukun Jombang Rp 1,5 Miliar
Terobsesi uangnya berlipat ganda, seorang dokter gigi di Surabaya rela menyetor Rp 1,5 miliar kepada dukun pengganda uang. Hasilnya nol besar.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Polres Jombang, Jawa Timur, terus menyelidiki penipuan bermodus penggandaan uang dengan tersangka Reza (25).
Hasil pemeriksaan sementara terungkap minimal ada dua korban yang tertipu oleh Reza, warga Perum Metro Graha Tunggorono, Kecamatan Jombang Kota.
Satu di antara korban adalah dokter gigi perempuan berinisial SL, warga Gayungan, Surabaya. Ia terlanjur menyerahkan total uang Rp 1,5 miliar kepada tersangka secara bertahap dengan besaran antara Rp 100 juta hingga Rp 300 juta.
SL ingin uang tersebut digandakan berlipat. Namun harapan tersebut tak pernah terwujud, uang Rp 1,5 miliar tersebut justru tak pernah kembali.
Anaknya Terus Dipalak Teman Sekolah, Ibu Ini Datangi Rumah Pelaku tapi Ia Justru Disambut Parang https://t.co/HTNWRhhHKK via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Ayah Buatkan Anaknya Gubuk untuk Bersetubuh dengan Banyak Pria, Ritual Aneh Terungkap! https://t.co/MwkNM1PR3k via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Dua Balita Dipamiti Beli Bensin Selama Berjam-jam, Hal Tak Diduga Terjadi Kepada Ibunya https://t.co/KuKWqNy73J via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 27, 2017
Sedangkan korban satu lagi inisial WT, warga Kecamatan Gudo, Jombang. WT menyerahkan uang sekitar Rp 150 juta dengan tujuan sama, ingin dilipatgandakan.
"SL menyerahkan Rp 1,5 miliar. Sedangkan WT menyerahkan Rp 150 juta. Namun keduanya tak pernah mendapatkan uangnya digandakan. Uangnya juga tidak kembali," ujar Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto saat merilis kasus ini pada Kamis (27/7/2017) sore.
Agung mengatakan, perkenalan Reza dan SL terjadi pada 2016. Saat itu, Reza menawarkan barang antik berupa pedang Samurai kepada SL seharga Rp 10 triliun.
Kepada WT, dukun abal-abal ini menawarkan tokek Rp 150 juta. Transaksi tersebut tidak ada titik temu. Sebagai gantinya, dukun palsu tersebut menawarkan praktik penggandaan uang.
Dari situlah kedua korban tergiur. Apalagi, pelaku menunjukkan peti kayu yang di dalamnya diklaim berisi uang miliaran rupiah hasil penggandaan uang.
Di atas peti tersebut terdapat lubang. Ketika diintip, terlihat uang lembaran Rp 100 ribuan dan Rp 50 ribuan. SL dan WT terpedaya dan mereka menyerahkan uang bertahap kepada Reza.
Sampai waktu yang dijanjikan tiba, SL dan WT menagih janji kepada sang dukun palsu itu. Tapi upaya itu bertepuk sebelah tangan.
Beberapa kali Reza hanya mengulangi janjinya yang ternyata memang kosong. Habis kesabaran, SL dan WT akhirnya melapor sampai akhirnya polisi menggerebek rumah Reza pada Kamis dini hari.
Hasil penggerebekan polisi membongkar uang di dalam peti palsu. Uang asli hanya pada lapisan atas saja, sedangkan tumpukan bawah hanyalah guntingan koran bekas.
"Kami masih mengembangkan lagi, karena kuat dugaan korbannya bukan hanya dua orang. Kami berharap yang pernah merasa ditipu tersangka segera melaporkan ke polisi," pesan Agung.
Reza hanya tertunduk. Dia tidak banyak menjawab ketika disodori pertanyaan wartawan. Dalam menjalankan aksinya Reza dia mengaku dibantu istrinya, inisial TP.